Selama Bulan Desember , Bapanas Gelar Program Pangan Murah Serentak di 34 Provinsi


TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan NFA bersama Dinas yang menangani urusan pangan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota saat ini berfokus untuk menekan inflasi volatile food atau inflasi pangan bergejolak.

Pasalnya sejumlah komoditas pangan strategis masih menjadi penyebab inflasi di sejumlah daerah.

Baca: Bapanas Sebut Pertimbangan Impor Beras Bukan Karena Persoalan Stok Tapi Harga

“Kita lihat dinamika harga pangan nasional di tingkat konsumen satu minggu terakhir, kalau saya boleh sebutkan yang pertama beras medium ini terhadap minggu lalu ada kenaikan 0,04 persen. Kemudian kedelai ini 0,57 persen, cabai rawit merah 2,53 persen, dan telur ayam ras. Ini item-item yang bulan Desember harus kita jaga bersama-sama,” ujar Arief dalam keterangannya, Senin, 5 desember 2022.

Untuk mengendalikan pasokan dan harga jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru), NFA menyiapkan Mobilisasi Pangan dan Gelar Pangan Murah serentak di 34 provinsi selama Desember. Mobilisasi pangan ini akan dilaksanakan dari minggu pertama hingga ketiga Desember melalui fasilitasi distribusi atau Business to Business (B2B) dari daerah surplus ke daerah defisit.

Selain mobilisasi pangan, sebut Arief, aksi Gelar Pangan Murah atau Bazar Pangan Murah akan digenjot pelaksanaannya pada Desember di lebih dari 235 titik yang tersebar di 20 provinsi. “Kegiatan ini merupakan wujud kerja sama yang baik antara pusat dan daerah dalam menekan inflasi di seluruh Kota/Kabupaten di Indonesia,” jelasnya.

Menurut Arief, kedua aksi tersebut terbukti efektif dalam mengendalikan inflasi pangan pada Oktober dan November lalu sehingga pelaksanaannya terus ditingkatkan di Desember. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober inflasi kelompok pangan berada di angka -0,97 persen (mtm) dan November berada di posisi 0,00 persen (mtm). Sementara Andil inflasi pangan (yoy) mengalami penurunan di Oktober 1,72 persen dan di November menjadi 1,50 persen.

Lebih lanjut, Arief meminta daerah untuk langsung berkoordinasi dengan NFA apabila membutuhkan pasokan komoditas pangan dalam jumlah besar. “Di sini ada Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA dengan nomor kontaknya, tentunya teman-teman Kepala Dinas yang menangani urusan pangan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota sudah bersama kita semua dan apabila memerlukan pasokan pangan bisa melakukan koordinasi untuk mobilisasi stok, kita akan bantu teman-teman di daerah,” ujarnya.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca: Redam Kenaikan Harga Telur, Bapanas Akan Banjiri Pasokan ke Pasar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »