Sekjen WTFI Taleb Rifai Tutup Global Tourism Forum ( GTF), Puji Sukses penyelengaraan RI termasuk G 20


JIMBARAN, bisniswisata.co.id: Seketaris Jendral World Tourism Forum Institute (WTFI),  Taleb Rifai menutup perhelatan akbar Global Tourism Forum Annual Meeting 2022 di Hotel Movenpick Resort & Spa, Bali dengan menyatakan bahwa pemerintahan di seluruh dunia agar memiliki visi yang sama bahwa pariwisata adalah sektor penting untuk menjaga keberlangsungan hidup 

” Selama dua hari kita membahas sustanaibility atau keberlanjutan yang berdiri sendiri dan dapat diterapkan dalam bidang apa pun dengan melakukan suatu kegiatan secara terus-menerus dalam rentang waktu yang panjang. Dalam dunia pariwisata maka konsep ini menjaga keberlangsungan bumi agar dapat dilanjutkan ke generasi penerus,” ujar Talib Rifai saat menutup acara GTF Annual Meeting

Perhelatan dengan semangat kolaborasi KTT G20 yang berlangsung 17-18 November 2022, sehari setelah puncak presidensi RI itu berakhir. GTF yang juga merupakan KTT para stakeholders pariwisata ini akan menjaga keberlangsungan pariwisata ramah lingkungan maupun bisnis dari industrinya sendiri  dan semua tergantung dari peran insan manusia masing-masing, tambah Taleb Rifai.

“Kita harus melibatkan diri sendiri untuk menjaga lingkungan apalagi pariwisata pasca COVID-19 ke depannya harus lebih indah dan kondusif’ kata mantan Sekjen PBB dan mantan Sekjen Badan Pariwisara Dunia ( UNWTO) ini. 

Sayangnya saat ini tidak semua negara fokus pada pengembangan pariwisata domestiknya. Padahal turis domestik menjadi kekuatan nasional dalam perekonomian nasional .

” Harus ada lebih banyak kolaborasi di tingkat nasional, regional maupun internasional. Saat ini komunitas internasional masih bekerja terpisah makanya harus melakukan  kolaborasi yang maksimal karena pariwisata motor penggerak ekonomi negara,” kata Taleb Rifai secara online dari kantornya di Amman, Yordania 

Ketua Indonesia Tourism Forum ( ITF), Dr. H. Sapta Nirwandar, S.E sebagai penyelenggara mengucapkan terima kasih pada Taleb yang mendukung kegiatan ini selama dua tahun berturut- turut menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah berkumpulnya para CEO dunia maupun organisasi internasional yang menaungi industri pariwisata global.

Bersama Bulut Bagci, President WTFI, Sapta juga mengucapkan terima kasih pada seluruh pendukung acara ini terutama Menparekraf Sandiaga Uno dan jajaran Kemenparekraf atas dukungan penuh  terselenggaranya GTF untuk kedua kalinya .

Penyelenggaraan kali ini dengan sedikitnya 300 peserta diantaranya 32 pembicara internasional dan 20 pembicara lokal. Tahun lalu kegiatan KTT Pariwisata ini berlangsung di Hotel Rafles Jakarta secara  hybrid diikuti sedikitnya satu juta peserta online.

Taleb juga mengucapkan selamat pada pemerintah Indonesia serta seluruh peserta dari berbagai belahan dunia atas kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah G 20 maupun Global Tourism Forum ( GTF) yang akan berdampak positif pada pariwisata Indonesia dan juga dunia 

Annual Meeting Global Tourism Forum yang mengambil tema ” Time for Travel & Tourism -from words to action” dihadiri  puluhan pemain top industri pariwisata dunia, sejumlah perwakilan European Parliament yang menjadi pembicara panel serta organisasi pariwisata dunia seperti anggota WTFI, PATA, IATA, CLIA, Aseanta, APEC Secretariat dan di dukung sedikitnya 18 Asosiasi pariwisata di tanah air.

Sapta Nirwandar yang menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-2014 mengatakan  tujuh isu strategis di sektor pariwisata usai krisis akibat pandemi global COVID- 19 membutuhkan tindakan dan kolaborasi.

“Tujuh isu strategis itu adalah memulihkan konektivitas, pariwisata berkelanjutan              (sustainability tourism), mengembalikan mereka yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata, membangun kembali Meeting, Incentive, Conference &Exhibition ( MICE) dan perjalanan bisnis, transformasi digital, model investasi baru serta membangun ekosistem baru pariwisata, tutup Sapta Nirwandar.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »