
MALAYSIA, bisniswisata.co.id : Sabah sedang menjajaki potensi pengembangan pariwisata Islam untuk menjadikan negara bagian itu tujuan yang lebih ramah bagi wisatawan Muslim.
Dilansir dari travelandtourworld.com, Inisiatif ini didukung dengan seminar Muslim-Friendly Tourism and Hospitality yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang wisata Islami kepada para pemangku kepentingan wisata Sabah.
Seminar yang diadakan pada hari Jumat ini diselenggarakan bersama oleh Sabah Tourism Board (STB) dan Islamic Tourism Center (ITC) sebuah entitas di bawah Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya yang bertugas mengembangkan segmen wisata Islami di Malaysia.
Deputy Chief Executive Officer of Marketing STB, Tay Shu Lan, dalam sambutannya mengatakan, industri perjalanan yang melayani Muslim memiliki sejumlah besar potensi yang belum dimanfaatkan untuk ekspansi dan bahwa Sabah harus memanfaatkan pasar Muslim.
Dia menyatakan, menurut laporan Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel 2022, jumlah pelancong Muslim telah meningkat dengan 160 juta tercatat pada 2019.
Diperkirakan pada tahun 2028, pengeluaran perjalanan Muslim akan mencapai USD225 miliar, dengan generasi muda dan baru, serta wanita, diidentifikasi sebagai demografis yang berkembang dalam populasi Muslim dan bertindak sebagai kekuatan pendorong yang memengaruhi perjalanan.
Malaysia adalah tujuan utama bagi wisatawan Muslim, diikuti oleh Turki, Arab Saudi, dan Indonesia. Inilah daerah-daerah yang telah dijangkau Sabah Tourism dalam hal promosi destinasi.
Seminar ini merupakan platform yang informatif karena akan membantu para pelaku industri pariwisata kita di Sabah untuk lebih memahami pentingnya pasar turis Muslim, persyaratan dasar dan kebutuhan turis Muslim, dan bagaimana produk atau destinasi mereka bisa menjadi lebih ramah Muslim.
Sementara itu, Direktur (Covering) / Manager Pengembangan Industri ITC FitraMohd Ali mengatakan bahwa Sabah memiliki potensi untuk berkembang sebagai destinasi yang ramah Muslim dan harus memanfaatkan peluang untuk menciptakan produk yang memenuhi standar yang dipersyaratkan.
Dia menyebutkan masjid negara Kota Kinabalu, makanan halal, spa ramah Muslim, dan wisata kesehatan ramah Muslim sebagai produk yang menarik bagi pengunjung Muslim.
Dalam seminar tersebut, peserta diperkenalkan dengan program sertifikasi pariwisata dan perhotelan ramah Muslim ITC, termasuk program Pengakuan Akomodasi Ramah Muslim dan program Pengakuan Produk Pariwisata, Perhotelan, dan Paket Ramah Muslim
Recent Posts
- Fred Olsen Cruise Lines ship makes Newcastle debut
- Agent Diary: Wildlife experiences are a big draw – be sure to sell only the ethical ones
- Virgin Atlantic plans electric air taxi service for UK
- Algarve ranks as cheapest destination in holiday money barometer
- Why you need to visit the Boyne Valley on your next Ireland trip
Recent Comments