
TEMPO.CO, Jakarta – Riset Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menganalisis data dari media sosial Twitter terkait pelaksanaan mudik Lebaran 2023. Hasilnya, 62,3 persen masyarakat mengaku puas.
Continuum Indef melakukan riset ini pada 12 hingga 26 April 2023. Data dari Twitter diambil dan difilter sehingga ditemukan data dari user asli, kemudian dianalisis untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap pelaksanaan mudik 2023.
“62,3 Persen masyarakat puas dengan pelaksanaan mudik di tahun 2023. Mulai dari tol yang perlancar arus mudik, kemudian ketersediaan BBM hingga mudik gratis itu jadi dasar kenapa masyarakat puas dengan pelaksanaan mudik tahun ini,” kata peneliti Continuum Indef Wahyu Tri Utomo, dalam diskusi virtual pada Jumat, 5 Mei 2023.
Meskipun begitu, lanjut dia, tidak sedikit juga keluhan terkait kemacetan, kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan, larangan penggunaan rest area untuk istirahat (tidur), atau rekayasa lalu lintas yang terkadang informasinya kurang up to date.
Dalam riset tersebut, Continuum Indef juga menemukan kendaraan pribadi menjadi moda kendaraan yang paling banyak digunakan dengan persentase 31,48 persen.
“Kami melihat ini berdasarkan jumlah perbincangan, semakin banyak perbincangan, maka semakin banyak user yang menggunakan kendaraan tersebut,” papar Wahyu.
Sementara untuk moda transportasi lain seperti kereta diperbincangkan 26,26 persen warganet, bus 15,68 persen, kapal 14,73 persen, dan pesawat 11,87 persen.
“Tapi meski menjadi moda transportasi yang populer, sentimen positif masyarakat hanya 51,07 persen, jauh dibawah moda transportasi yang lain,” tutur Wahyu.
Beberapa hal yang menyebabkan sentimen positif kendaraan pribadi rendah adalah karena moda transportasi ini rentan akan kemacetan. Kendaraan pribadi juga rentan gangguan keamanan dan gangguan dari kendaraan lain.
Adapun sentimen positif moda transportasi lainnya adalah kereta 62,8 persen, bus 68,43 persen, kapal 71,75 persen, dan pesawat 81,60 persen.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan pengalaman masyarakat menggunakan jalan tol untuk mudik. “95,7 persen perbincangan tol mudik selama 2023 itu didominasi oleh Tol Trans Jawa,” ujar Wahyu.
Iklan
Dia melanjutkan, meskipun peningkatannya hampir 60 juta pemudik, nampaknya tujuannya masih di sekitar Jawa sehingga mobilitas pemudik itu tidak akan jauh-jauh dari Pulau Jawa.
Continuum Indef menemukan ada 14,5 ribu perbincangan terkait Tol Trans Jawa. Sedangkan untuk Tol Trans Sumatera hanya 0,5 ribu.
Terkait kepuasan, kata Wahyu, 60,3 persen netizen senang mudik via jalan tol. Menurut dia, netizen menilai mudik lewat jalan tol kali ini cukup lancar, rest area nyaman, dan suasana perjalanannya menyenangkan.
“Di sisi lain ada keluhan akan kemacetan ataupun kecelakaan,” beber Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan mengenai kebijakan mudik pemerintah dan dampaknya pada publik. Menurut Wahyu, rest area menjadi kebijakan yang paling banyak diperbincangkan yaitu 56,43 persen.
Dalam perbincangan itu, Wahyu menilai rest area paling banyak dikeluhkan dengan sentimen positif hanya 14,20 persen. Dia menilai, angka tersebut tergolong kecil.
“Hal ini dipicu oleh pernyataan Menko PMK yang tidak menyarankan pemudik untuk tidur di rest area. Ini menjadi salah satu isu yang paling banyak diperbincangkan,” ungkap dia.
Sedangkan sentimen positif untuk kebijakan lainnya seperti ketersediaan BBM adalah 97,21 persen, posko mudik 79,37 persen dan rekayasa lalu lintas 36,62 persen.
Baca juga: Tinjau Jalan Rusak di Lampung, Jokowi: Jika Tidak Sanggup Perbaiki, Pusat Ambil Alih
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments