Ratusan Eks Karyawan Merpati Air Tuntut Sisa Pesangon ke Erick Thohir


TEMPO.CO, Jakarta -Eks Karyawan PT Merpati Nusantara Airlines atau Merpati Air menuntut janji Menteri BUMN Erick Tohir untuk membayar sisa pesangon. Hal itu disampaikan lewat unjuk rasa di depan kantor Kementerian BUMN pada Kamis, 30 Juni 2022. 

Ketua tim advokasi Paguyuban Pilot Eks Merpati (PPEM), David Sitorus mengatakan mereka meminta agar penjualan hasil lelang aset Merpati Air diprioritaskan untuk membayar pesangon sebesar Rp 318 miliar.

“Aksi demonstrasi ini menurut saya adalah hal wajar karena pembayaran hak-hak mereka semakin menimbulkan ketidakpastian pasca Merpati Air diputuskan pailit,” ujar David, Kamis. 

Ia mengatakan kegamangan para eks karyawan semakin besar setelah pertemuan dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) pada Kamis 23 Juni 2022 lalu. Menurutnya, diskusi bersama Direktur PT PPA, Direktur Utama Merpati Air, dan kurator belum membuahkan hasil. Musababnya PT PPA menyatakan pembayaran pesangon dan hak karyawan lainnya akan dilakukan sesuai Undang-undang Kepailitan. Hal itu membuat kewajiban membayar sisa pesangon bukan menjadi prioritas utama.

“Padahal Bapak Erick Thohir di berbagai media menyatakan bahwa pailitnya Merpati Air, maka penjualan aset PTMNA adalah untuk membayar seluruh hak-hak eks karyawan. Inilah menyebabkan kami marah karena merasa dipermainkan oleh pemerintah,” ujar David.

Menurut dia sudah saatnya pemerintah hadir dalam pemenuhan hak asasi eks karyawan Merpati Air. Ia menutut pemerintah mengucurkan dana talangan sebesar Rp 318 miliar. Karena, kata David, kondisi eks karyawan Merpati Air sedang dalam kondisi darurat kemanusian.

“Tidak tepat pembayaran hak-hak eks karyawan Merpati menggunakan UU Kepailitan. Saya meminta kepada Menteri BUMN, Bapak Erick Tohir untuk secepatnya mengeluarkan dana talangan untuk membayar pesangon dan hak-hak lainnya,” ujar dia. 

Ia mengaku khawatir aksi demonstrasi itu akan terus dilakukan dan meluas ke berbagai daerah apabila pemerintah tidak secepatnya mengambil kebijakan. Pemerintah, menurutnya harus segera mengambil keputusan yang adil atas dasar rasa kemanusian untuk membayar hak-hak karyawan eks Merpati Air.

David mengatakan walaupun para pilot tidak ikut dalam aksi unjuk rasa, tetapi para mereka mengungkapkan solidaritas atas aksi unjuk rasa rekan-rekan eks karyawan Merpati Air. Ia mengungkapkan selama ini para eks karyawan dan pilot Merpati Air telah bersama-sama mempejuangkan pembayaran hak-hak mereka sejak tahun 2014. 

Baca Juga: Eks Pilot Merpati Tuntut Pemerintah Kucurkan Dana Talangan untuk Bayar Pesangon





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »