Pelabuhan di Bangka Belitung Akan Ditata, Menhub: Kalau Kebanyakan Tidak Ekonomis


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan atau Menhub Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menata ulang pelabuhan-pelabuhan di Bangka Belitung. Pemerintah, tutur dia, perlu mengindentifiksi pelabuhan yang potensial untuk dikembangkan. 

“Kami bersama Pemda akan mengidentifikasi kembali pelabuhan mana yang akan dikembangkan, karena kalau kebanyakan pelabuhan tidak ekonomis. Kalau kita bisa fokus kembangkan di satu tempat tertentu, hasilnya akan memberikan dampak yang bagus,” ujar Budi Karya dalam keterangannya, Ahad, 3 Juli 2022. 

Penataan ini dilakukan agar pelabuhan eksisting lebih produktif dan pergerakan penumpang maupun barang menjadi lancar. Budi Karya menjelaskan di Pulau Bangka terdapat sejumlah pelabuhan, baik untuk penumpang maupun barang. 

Ia merincikan, berbagai pelabuhan yang ada di pulau tersebut adalah Pelabuhan Penyeberangan Sadai, Pelabuhan Pangkal Balam, Pelabuhan Tanjung Ular, dan Pelabuhan Belinyu. 

“Di sini memiliki komoditas seperti sawit, timah dan lainnya yang memiliki potensi untuk mengoptimalkan muatan kapal,” tutur Budi Karya

Menurut Budi Karya, salah satu upaya yang dilakukan agar pelabuhan lebih produktif ialah akan mengkerjasamakannya pengelolaan dan pengembangannya dengan pihak swasta dan badan usaha milik daerah (BUMD). “Jadi pemerintah pusat memberikan kerjasama pengelolaan (KSP) kepada Pemda. Kemudian Pemda mengkerjasamakannya dengan BUMD dan swasta secara business to business (B to B),” ucapnya.

Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, menyepakati adanya penataan pelabuhan yang ada untuk meningkatkan produktivitasnya. “Kami di level Pemprov bersama Bupati dan Walikota akan membuat perencanaan secara terpadu supaya pelabuhan lebih produktif, efektif dan efisien,” katanya.

Adapun Pelabuhan Sadai terletak di Kecamatan Tukak Sadai Kabupateb Bangka Selatan. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Bangka dan Belitung. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani rute penyeberangan kapal ro-ro dari Pelabuhan Sadai ke Pelabuhan Tanjung Rhu, di Belitung maupun sebaliknya, dengan waktu tmpuh sekitar 12 jam.

Adapun kapal yang melayani rute ini adalah KMP Gorare yang mampu mengangkut sekitar 80 orang penumpang dan 14 kendaraan. Kapal lainnya adalah KMP Menumbing Raya yang memiliki kapasitas 150 orang dan 20 kendaraan.

Sementara itu, Pelabuhan Laut Tanjung Ular yang terletak di Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, saat ini sedang dalam masa pembangunan. Progres pembangunan pelabuhan yang memiliki dermaga 80×10 meter ini telah mencapai 94 persen dan diharapkan seluruh pekerjaan selesai pada akhir tahun. 

Selanjutnya, Pelabuhan Belinyu adalah pelabuhan yang berjarak sekitar 90 kilometer dari Kota Pangkal Pinang. Pelabuhan ini  memiliki panjang dermaga 101 meter dan lebar 15 meter serta memiliki terminal penumpang dengan luas 400 meter persegi. 

Baca juga:  Netizen Beri Bintang 1 Aplikasi MyPertamina, Begini Kata Pertamina

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »