Paskibra SMKN 2 Garut Gulirkan Inovasi Pasheman’90


PARA pelajar di Jawa Barat tidak pernah kehabisan kreativitas. Salah satunya ditandai dengan hadirnya Pasheman’90 yang sukses mendulang titel juara di gelaran Indonesia’s Got Talent (IGT) 2022.

Pertunjukan Pasheman’90 yang atraktif, mampu menghapus stigma kaku  Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada umumnya. Tak ayal, kegiatan ekstrakurikuler yang lahir dari rahim SMK Negeri 2 Garut sejak

1994 ini mampu mencuri hati juri pada ajang pencarian bakat di salah

satu stasiun televisi tersebut.

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Garut Dadang Johar Arifin mengatakan, seusai menjadi yang terbaik di IGT 2022, Pasheman’ 90 kerap mendapat undangan untuk unjuk gigi di sejumlah acara penting. Terkini, mereka tampil di upacara Hari Guru Nasional 2022 di Jakarta yang disaksikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.

Keberhasilan Pasheman’90 di IGT 2022 menjadi bukti bahwa anak Paskibra

bisa aktif, kreatif, dan inovatif dalam menunjukan hal baru. Khususnya

tatkala menggabungkan kemampuan baris-berbaris, koreografi hingga

kesenian.

“Pasheman’90 ini sangat luar biasa mengharumkan nama SMKN 2 Garut dan

kami berharap ini bisa menjadi kebanggaan bagi Garut, Jawa Barat serta

Indonesia,” ujar Dadang, Senin (28/11).

Bahkan, Dadang berencana mendorong Pasheman’90 ini mengikuti Asia Got

Talent supaya bisa lebih mengharumkan Indonesia untuk dunia. “Itulah persembahan kami, SMK Juara, Jabar Juara, persembahan untuk Indonesia Juara. Semoga keahlian Paskibra ini pun bisa menjadikan SMK khususnya di Jawa Barat terdepan di Indonesia,” kata Dadang.

Kembali ke sekolah


Sementara itu, Pelatih Pasheman’90 Indra Lesmana menilai banyak

tantangan yang dihadapi untuk mendongkrak eksistensi Pasheman’90. Sejak

dibentuk pada 20 Juni 1994 lalu, baru saat ini Pasheman’90 dapat tampil

di televisi.

“Penuh perjuangan yang sangat keras saat kami membentuk Pasheman’90 angkatan ke-26 ini untuk bisa tampil ditonton jutaan warga Indonesia,” ujarnya.

Nama Pasheman’90 sendiri merupakan akronim dari Paskibra

Suherman 90. Suherman 90 diambil dari alamat sekolah tersebut yang terletak di Jalan Suherman nomor 90, Kecamatan Tarogong Kaler.

Pada awalnya, Pasheman’90 hanya pasukan baris-berbaris biasa yang hanya ditampilkan untuk kepentingan upacara, atau hanya dalam lomba.

Seiring berjalannya waktu, Indra mencoba mengemas penampilan anak-anak

asuhnya agar lebih menarik dan tidak membosankan dengan memberikan

sentuhan koreografi dan seni lokal.

Tak ayal, saat ini Pasheman’90 banjir panggilan mulai dari acara di televisi, partai hingga menjadi bintang iklan.

Namun karena anggota Pasheman’90 adalah siswa aktif, kata Indra, mereka

harus tetap fokus belajar menyelesaikan sekolahnya. “Kami sudah

membatasi job dari luar. Banyak sekali yang ingin menggunakan kita untuk kepentingan entertainmen tapi kita batasi. Mereka harus kembali ke bangku sekolah,” kata dia.

Indra menjelaskan, Pasheman’90 menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang paling banyak diminati di SMK Negeri 2 Garut. Bahkan saat ini sudah sekitar 100 siswa tergabung dalam Pasheman’90.

“Kami berharap dengan banyaknya yang ikut di Pasheman’90 bisa

menciptakan siswa berprestasi lebih baik dari yang sekarang,” tambahnya.

Membanggakan


Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan XI Aang Karyana mengatakan,

prestasi yang diraih Pasheman’90 sangat membanggakan. Prestasi seperti

ini sebaiknya dicontoh oleh penggiat ekstrakurikuler di satuan

pendidikan lainnya.

“Kami harap bisa menjadi pembangkit semangat untuk mengikuti jejak Pasheman hingga berprestasi di tingkat nasional,” ujar Aang Karyana.

Dengan prestasi yang diraih Pasheman’90, menurut Aang, dapat menjadi daya tarik. Maka wajar jika kemudian banyak siswa yang ingin bergabung dengan Pasheman’90.

Dia menilai, ekstrakurikuler apapun jika memiliki prestasi yang baik tentu akan diminati oleh siswa.

Maka dari itu, ekstrakurikuler jangan berhenti hanya sebagai wadah

penyaluran minat bakat siswa. “Tetapi jika ingin diminati siswa maka

kegiatan ekstrakurikuler harus membuktikan diri berprestasi, bahkan

hingga tingkat nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Aang menambahkan, KCD Pendidikan Wilayah XI Jabar sebagai

perwakilan Dinas Pendidikan berkewajiban mendorong terwujudnya proses

pendidikan berkualitas. Termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah.

Jika ada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukan prestasi yang membanggakan, tentu KCD ikut bangga dan akan mendukung sepenuhnya setiap usaha peningkatan mutu pendidikan.

“Seperti halnya ketika Pasheman’90 tampil pada Indonesian Got Talen, maka KCD ikut mendukung baik secara moril maupun materil,” pungkas Aang. (N-2)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »