TEMPO.CO, Jakarta – Meta menyelenggarakan kegiatan Creator Week 2022 di Kabupaten Badung, Bali dengan dengan mengumpulkan lebih dari 120 orang kreator dari 13 negara di Asia-Pasifik untuk saling terhubung.
Pada kegiatan itu, para kreator dapat saling bertukar pengalaman, dan belajar tentang praktik terbaik dalam membuat konten yang inspiratif di seluruh platform Meta.
“Creator Week 2022 ini adalah ajang selebrasi bagi kreator-kreator dari seluruh Asia Pasifik yang menginspirasi gerakan baru dalam menciptakan konten online kreatif,” ujar Direktur Kemitraan Kreator untuk Meta di Indonesia dan Asia Tenggara Revie Sylviana, di Badung, Selasa, 1 November 2022.
Ia mengatakan kegiatan itu menghadirkan program-program inspirasional untuk membantu para kreator mengembangkan karir, terhubung dengan rekan kerja, dan membangun masa depan bersama. “Perayaan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung perjalanan para kreator dalam membangun eksistensi dan kesuksesannya di ranah digital,” kata dia.
Revie Sylviana menambahkan Meta juga terus membantu para kreator untuk lebih mudah mengekspresikan berbagai ide kreatif dan segar melalui berbagai fitur terbaru yang disediakan di berbagai lini platform Meta.
Pihaknya berkomitmen untuk mendukung kreator menjangkau pemirsa yang lebih luas, membangun komunitas, dan mengubah passion menjadi sumber penghasilan.
Pada kuartal ketiga tahun ini, Meta mengumumkan bahwa sekarang ada lebih dari 140 miliar konten Reels yang diputar setiap hari di Facebook dan Instagram, dan Reels memiliki tingkat pendapatan tahunan sebesar 3 miliar dolar AS dari kedua aplikasi.
“Hal ini semakin membuktikan mengapa Reels menjadi salah satu elemen kunci bagi Meta. Sebagai rangkaian dari kegiatan Creator Week 2022, kami juga mengumumkan berbagai cara baru bagi kreator untuk menghasilkan pendapatan di Facebook dan Instagram,” tambah Revie Sylviana.
Sebagai bagian dari komitmen Meta untuk membantu kreator dalam menghasilkan pendapatan, Meta telah meluncurkan Branded Content di Facebook Reels secara global yang menawarkan sebuah cara baru bagi kreator dalam memaksimalkan penghasilan mereka.
Kreator akan mendapatkan akses terhadap fitur tag Branded Content di Facebook Reels untuk postingan organik, dan brand-brand yang di-tag dapat mengubah Reels tersebut menjadi sebuah iklan Branded Content.
Kreator komedi Agung Karmalogy mengungkapkan dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan itu karena dapat menerima informasi-informasi terbaru yang sangat bermanfaat dari tim Meta, serta bertemu dan bertukar pengalaman dengan teman-teman kreator yang kreatif dan inspiratif dari berbagai negara.
Sebagai seorang kreator yang lahir dari Instagram, ia juga mengaku tidak sabar untuk mengaplikasi hal-hal yang dibagikan selama Creator Week 2022 dalam menciptakan konten ke depannya.
“Apalagi setelah terpilih menjadi salah satu kreator dari Indonesia di program baru Meta, Creators of Tomorrow, saya berharap dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menjadi kreator dengan mengubah minat mereka menjadi sebuah profesi yang menjanjikan,” ungkap Agung Karmalogy.
Baca: Meta di Indonesia Luncurkan Rangkaian Program #MenujuMetaverse
Meta, perusahaan induk Whatsapp dan Facebook
Sebuah perusahaan tentunya memiliki banyak manuver yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensinya, seperti mengakuisisi perusahaan lain, melakukan merger dengan perusahaan lain, hingga mengeluarkan produk yang sesuai dengan zaman. Sama seperti halnya yang dilakukan Meta, perusahaan induk berbagai macam aplikasi yang digunakan banyak orang, seperti Whatsapp dan Facebook.
Dilansir dari Bisnis, Meta adalah sebuah upaya dari Chief Executive Officer Mark Zuckerberg untuk mengalihkan fokus perusahaan ke pengalaman digital yang imersif. Meta adalah perusahaan Facebook yang diubah namanya oleh Mark Zuckerberg.
Melansir investor.fb.com, tujuan didirikannya Meta adalah membangun teknologi yang dapat membantu orang untuk terhubung, menemukan komunitas, dan mengembangkan bisnis. Meta berambisi untuk bergerak melampaui layar dua dimensi menuju pengalaman mendalam seperti augmented dan virtual reality untuk membantu membangun evolusi berikutnya dalam teknologi sosial.
Facebook Inc. resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. pada 29 Oktober 2021. Mark Zuckerberg mengungkap alasan perubahan ini untuk mengubah citra perusahaannya, yang berawal dari perusahaan sosial media menjadi cakupan perusahaan yang lebih luas.
Tak sembarangan memilih nama, ia berjujar bahwa pemilihan nama meta biasa digunakan untuk menggambarkan dunia virtual baru. Menurut Zuckerberg, Meta bisa menjadi masa depan internet seluler yang bisa diandalkan. Sebab, selama ini manusia sudah sangat mengandalkan internet untuk saling berinteraksi.
Sebelumnya, Facebook telah memiliki banyak produk yang banyak diminati oleh masyarakat. Produk-produk tersebut adalah Whatsapp, Instagram, bahkan Facebook itu sendiri.
Dilansir dari Whatsapp.com, Whatsapp adalah aplikasi gratis yang menyediakan layanan bertukar pesan dan panggilan yang sederhana, aman, dan reliabel, serta tersedia pada beragam jenisgawai. Dilansir dari digilib.uns.ac.id, aplikasi Whatsapp diakuisisi oleh perusahaan Facebook pada masa itu senilai 19 miliar dolar dari Jan Kouman dan Brian Acton. Kini, Whatsapp telah menjadi pemimpin pasar dari sektornya.
Dikutip dari businessofapps.com, Whatsapp adalah layanan pesan paling populer di lebih dari 100 negara. Aplikasi ini memiliki dua miliar penguna aktif tiap hari dan merupakan salah satu dari aplikasi yang telah diunduh lebih dari lima miliar kali, termasuk India dan Brasil. Pada 2017 dan 2019, Whatsapp adalah aplikasi paling banyak diunduh di seluruh dunia dengan 924 dan 850 juta unduhan.
Dapat dikatakan bahwa Facebook adalah senjata utama dari perusahaan Meta. Dikutip dari digilib.iainkendari.ac.id, Facebook adalah media sosial dan layanan jejaring sosial daring yang diidirikan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg. Jejaring sosial ini memungkinkan setiap orang untuk mengunggah berbagai informasi mengenai apa saja yang dapat dilihat oleh penggguna lain.
Dikutip dari laman thesocialshepherd.com, secara mengejutkan pengguna aktif terbesar Facebook sebagian besar dari India, bahkan Amerika Serikat dan Kanada hanya menyumbang sebesar 10 persen. Negara kedua yang menjadi penyumbang terbesar pengguna Facebook adalah Inggris dengan 66 persen atau 45 juta pengguna.
Instagram merupakan salah satu produk dari perusahaan Meta yang belakangan ini mulai melejit. Dikutip dari eprints.umm.ac.id, Instagram adalah sosial berbasis gambar yang memberikan layanan berbagi foto atau video secara daring. Sedikit berbeda dengan Facebook, pengguna dapat mengatur profil miliknya menjadi privat agar foto atau video yang diunggah hanya dapat dilihat oleh pengikutnya di instagram saja.
Dilansir dari datareportal.com, Instagram pada April 202 setidaknya memiliki 1,5 miliyar pengguna yang aktif. Negara penyumbang terbesar dari pengguna Instagram adalah India dengan 254 juta pengguna aktif. Tempat kedua ditempati oleh negara Amerika Serikat dengan 155 juta pengguna aktif. Di tempat ketiga dan keempat ada Indonesia dan Brazil dengan masing-masing menyumbang 122,5 dan 100 juta pengguna aktif.
Dilansir dari id.facebook.com, selain ketiga produk tersebut, Meta juga memiliki produk lain yang diluncurkan, yaitu Meta View, Messenger, Portal, Spark AR, dan Meta Business. Akhir kata, tak hanya memiliki Whatsapp, Instagram, dan Facebook yang memiliki pemasukan terbesar bagi perusahaan, Meta juga mengembangkan banyak produk lainnya untuk menunjang eksistensi perusahaannya.
Baca juga: Meta Mulai Mencoba Alat Penjualan Digital untuk Metaverse
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Recent Comments