Mentan Klaim Inflasi RI Rendah karena Kontribusi Pertanian


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan soal andil sektor pertanian terhadap inflasi nasional. Ia mengklaim inflasi Indonesia rendah selama tiga tahun berturut-turut karena kontribusi besar dari sektor pertanian. 

“Tiga tahun ini inflasi terendah itu karena pertanian membangun kontribusi yang besar. Ada datanya ini, Semua minus, hanya pertanian yang naik, semua merah,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian di Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.

Baca: Sri Mulyani Ibaratkan Resesi Bagaikan Cuaca Buruk, Simak Caranya Menguatkan Ekonomi Masyarakat

Ia menuturkan ekspor komoditas pertanian Indonesia selalu naik dengan kontribusi Rp 616 triliun. Padahal, ucapnya, pada zaman orde baru pun ekspor Indonesia tidak pernah lebih dari 15 persennya. Menurut dia, angka yang ditunjukkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) selalu merujuk pada data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai amanat undang-undang. 

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan pihaknya selalu membuat cadangan data atau back dengan artificial intelligende (AI) melalui teknologi standing crop untuk mengetahui luas lahan pertanian di seluruh wilayah Indonesia. “Kami menggunakan satelit beresolusi 10×10. Binatang di sana pun kami bisa lihat. Dia lagi bikin apa, ada hama apa di sana,” ujar dia.

Karena itu, ia menilai Kementan adalah yang paling mengetahui situasi di lapangan. Menurut Syahrul, dengan teknologi tersebut, Kementan bisa mengetahui kondisi seluruh komoditas pertanian dan waktu para petani akan melangsungkan panen. “Kami bisa tahu kecamatan apapun disebut, kapan dia panen,” ujarnya.

Selanjutnya: Produksi padi nasional pada 2022 juga diklaim naik menjadi 54,95 juta ton





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »