Konsumen di Indonesia Mulai Suka Makanan Berbasis Nabati


PERHATIAN masyarakat terhadap kesehatan dan dampak lingkungan mendorong konsumen untuk mencari alternatif pengganti daging dengan makanan yang berbasis nabati (plant-based). Saat ini, pasar daging alternatif dunia diperkirakan mencapai US$9,5 miliar pada tahun 2023 dengan Asia yang menjadi daerah terbesar kedua di dunia untuk alternatif daging berbasis nabati.

Di Indonesia, masyarakat mulai melirik makanan tersebut didukung oleh pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia yang fokus pada makanan plant-based sebagai bukti adanya pasar untuk bisnis ini.

Penelitian Kerry, perusahaan yang memproduksi makanan berbasis nabati baru-baru ini menunjukkan bahwa kesehatan dan kebugaran mendorong konsumen di Indonesia untuk mencari alternatif daging nabati, namun, tidak dengan pengalaman rasanya.

Konsumen mengatakan bahwa produk plant-based yang ada di pasaran tidak memiliki daya tarik dari segi rasa. Protein hewani masih kerap dianggap sebagai sumber protein yang lebih baik dibandingkan dengan alternatif daging.  

Kini lebih banyak konsumen di Indonesia yang terbuka untuk mencoba produk plant-based karena rasa penasaran meski menganggapnya hanya sebagai makanan pendamping yang dikonsumsi sesekali, atau dimakan sebagai bagian dari diet yang dijalani.

Menurut penelitian, 67% konsumen di Indonesia menyatakan minatnya pada produk plant-based, dengan 50% bersedia mengonsumsinya secara teratur. Namun, 60% konsumen mengharapkan produk plant-based dapat ditawarkan dengan harga yang bersaing dengan produk daging.

“Rasa menjadi alasan nomor satu dalam keputusan pembelian. Konsumen menginginkan produk plant-based yang sesuai dengan rasa dan tekstur daging namun dengan nutrisi yang lebih baik, diproduksi secara berkelanjutan, dan terjangkau,” kata Jie Ying Lee, Senior

Strategic Manager Plant-based, Kerry APMEA kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/6).

Flexitarian, kelompok konsumen utama yang mendorong pertumbuhan kategori makanan plant-based di seluruh dunia, secara aktif mencoba untuk mengurangi konsumsi daging dan susu. Tetapi, karena masih mengonsumsi daging dan produk olahan susu, ekspektasi rasa

nabati konsumen menjadi terdorong oleh pengalaman ini.

baca juga: Mgdalenaf Bagikan Tips untuk Kreator Konten Kuliner Pemula

Mengomentari potensi kategori plant-based di pasar Indonesia, Senior Marketing Manager Kerry Indonesia Rizki Adriyan mengatakan memberikan rasa yang enak dengan nutrisi yang ditingkatkan akan menjadi kunci sukses dalam produk plant-based.

“Dengan meningkatnya minat konsumen terhadap alternatif daging, Indonesia menghadirkan peluang dinamis bagi perusahaan maupun merek untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat ini. Caranya dengan menciptakan makanan plant-based yang inovatif, bergizi, dan enak yang bisa menjadi pilihan konsumen, bukan hanya sekedar alternatif.”

Sebagai bagian dari komitmen Kerry terhadap perkembangan perusahaan dalam menghadirkan teknologi yang lebih inovatif. Kerry dengan induk perusahaan di Irlandia telah berada di Indonesia selama 14 tahun. Kini Kerry menambah investasi barunya di Indonesia dengan membangun pabrik perasa makanan yang otentik di Karawang yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan keandalan dan kecepatan.

“Sebagai fasilitas yang canggih, Kerry berkomitmen untuk mengikuti selera lokal yang tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara,” tutup Josh Strong, Marketing Director Kerry Asia Tenggara

 






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »