
LONDON, bisniswisata.co.id: Di tengah situasi yang bergejolak dengan wanita Muslim menghadapi diskriminasi dan negara-negara meratifikasi undang-undang untuk melarang jilbab, organisasi Hari Hijab Sedunia telah meluncurkan inisiatif tahunan ke-11 untuk melawan kefanatikan anti-Muslim yang sistemik.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan awal bulan Desember ini, World Hijab Day (WHD) menyerukan kepada perempuan di seluruh dunia, terlepas dari latar belakang agama mereka, untuk mengenakan hijab dan menunjukkan persatuan dengan perempuan Muslim yang mengalami diskriminasi, pada 1 Februari.
WHD mengatakan bahwa komunitas harus bersolidaritas dalam melawan hijabofobia sistemik. “Dengan dukungan Anda, wanita dan gadis Muslim yang memilih untuk melakukannya dapat mengenakan jilbab tanpa rasa takut, intimidasi, atau keraguan,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Arab News.
Penyelenggara acara kesadaran hijab global telah mengundang wanita di seluruh dunia untuk menandai inisiatif 2023 dalam upaya baru untuk membongkar hijabophobia. Tagline kampanye WHD 2023 adalah “Kemajuan, Bukan Penindasan” dan tagar resminya adalah #UnapologeticHijabi.
Islam melihat jilbab sebagai kode pakaian wajib, bukan simbol agama yang menampilkan afiliasi seseorang. Setiap tahun pada tanggal 1 Februari, orang memperingati Hari Hijab Sedunia di lebih dari sepuluh negara.
Acara yang merupakan gagasan dari Nazma Khan yang berbasis di New York ini bertujuan untuk memupuk toleransi dan pemahaman beragama dengan mengajak Muslim non-Hijabi dan non-Muslim untuk merasakan hijab selama satu hari.
Recent Comments