Investor Kripto Lebih Besar dari Saham dan Reksa Dana, Tak Hanya Faktor FOMO dan Cepat Kaya


TEMPO.CO, Jakarta – Popularitas kripto sebagai salah satu instrumen investasi di Indonesia terbilang tinggi. Antusiasime anak muda yang membeli aset kripto sangat besar, terbukti dari jumlah investor kripto melampaui jumlah investor di pasar modal, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN).

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti), jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 12,4 juta per Februari 2022. Adapun nilai transaksinya mencapai Rp859,4 juta triliun meroket 1.222 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, jumlah investor pasar modal berdasarkan data yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia berada di angka 8,1 juta investor, sedangkan investor reksa dana 7,44 juta dan SBN 649.000.

Rob Rafael Kardinal, Ketua Indonesia Crypto Consumer Associatio (ICCA) mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak investor, khususnya generasi muda yang tertarik berinvestasi di aset kripto.

Pertama, karena generasi milenial dan gen Z ini cukup adaptif untuk menangkap peluang baru dan takut ketinggalan sesuatu yang sedang tren atau dikenal juga dengan istilah FOMO (fear of missing out).

Apalagi banyak di antara mereka yang ingin cepat kaya salah satunya dengan berinvestasi dan kripto dinilai sebagai salah satu instrumen yang tepat untuk itu karena cukup banyak investor-investor muda yang menunjukkan keberhasilan mereka bermain kripto melaui media sosial yang banyak di akses anak muda.

Demam FOMO Kripto

“Karena ada istilah di anak muda ini kalau umur 20 atau 30 tahun belum kaya, dianggap kayak gagal hidupnya. Makanya mereka banyak yang FOMO dan penasaran dengan kripto. Ngga papa sih FOMO tapi jangan sampai semua yang masuk ke sana (kripto) karena FOMO tapi lebih karena mengerti industrinya. Dan kalau kalah jangan kapok, terus coba dan belajar,” ujarnya.

Kedua, sebagai sesuatu yang baru, investasi pada aset kripto ini dinilai lebih mudah diakses. Berbeda dengan saham yang untuk transaksi jual belinya lebih rumit dengan proses yang lebih panjang, meskipun saat ini sudah mulai mudah.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »