TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda mengatakan berupaya memperbaiki hulu pangan komoditas susu melalui keterlibatan rantai masok makanan. Yakni dengan menyediakan bahan pakan sapi perah, seperti jagung, yang menjadi komponen terbesar. Langkah itu diambil untuk mendukung pemerintah memperkuat ekosistem pangan susu sapi dalam negeri.
“Diharapkan ini dapat membantu meningkatkan kualitas produksi susu yang dihasilkan,” kata Frans dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip, Senin, 5 September 2022.
Pakan ternak sapi yang disediakan, lanjut Frans, akan dihasilkan dari hasil kemitraan dengan petani yang tergabung dalam Program Makmur. Dengan begitu, kata dia, bisa memberi kepastian penyerapan petani mitra sehiingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Menurut Frans, hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang mendorong keterlibatan perusahaan-perusahaan BUMN untuk mendukung dan memperkuat ekosistem pangan susu dalam dengeri. Baik melalui kerja sama lahan, keterlibatan dalam rantai pasok makanan, maupun pendambingan serta pembiayaan bagi usaha mikro kecil menengan (UMKM).
Frans mengatakan BUMN hingga sektor privat pelaku usaha produsen susu bersinergi dan memiliki peran untuk memperkuat ekosistem pangan susu dalam negeri. Dalam hal ini, ID FOOD bekerja sama dengan PTPN Holding, FrieslandCampina, dan HVA International B.V. Mereka telah menandatangani perjanjian kerja sama pada 2 September 2022 di Belanda.
Dalam kerja samanya, lanjut Frans, PTPN Holding melalui PTPN VIII—anak usahanya—berperan menyediakan lahan ternak. Sementara BUMN ID FOOD Group memasok pakan ternak ke peternakann sapi perah yang didirikan sebagai bentuk kerja sama. Kemudian, HVA International B.V akan menjadi penghimpun investasi dan operator dalam pengembangan peternakan sapi perah. Adapun untuk menampung hasil produksi, Frisian Flag Indonesia—sebagai salah satu perusahaan turunan FrieslandCampina—akan menjadi off-taker.
Menteri BUMN Erick Thorir pun berharap kerja sama kerja sama tersebut akan membuat populasi sapi perah dan produksi susu segar dalam mengeri meningkat. “Kami akan memastikan bahwa kerja sama ini juga membawa multiplier effects untuk perekonomian masyarakat, khususnya ekosistem produksi susu sapi dalam negeri,” ujar Erick.
Baca Juga: Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Rutin Minum Susu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments