Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah Besok


TEMPO.CO, Jakarta – Harga minyak dunia diprediksi melemah besok Senin, 30 Januari 2023 di rentang US$ 76,40 hingga US$ 82,00 per barel.

Hal ini dikemukakan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Dia mengatakan harga minyak menetap lebih rendah pada Jumat, 27 Januari 2023.

“Ini membuat penutupan mingguan datar dan menjadi lebih rendah,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 29 Januari 2023.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 1 Persen, Terpengaruh Aktivitas Ekonomi Cina

Ini disebabkan indikasi pasokan minyak Rusia yang kuat mengimbangi data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan margin penyulingan distilasi menengah yang kuat, dan harapan pemulihan cepat dalam permintaan Cina.

Ibrahim melanjutkan pemuatan minyak dari pelabuhan Baltik Rusia akan naik sebesar 50 persen bulan ini dari Desember karena penjual mencoba memenuhi permintaan kuat di Asia karena musim dingin yang ekstrim dan keuntungan dari kenaikan harga energi global.

“Jika pasokan Rusia tetap kuat menjelang bulan depan, minyak mungkin akan terus turun. Dan ini akan dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan taking profit akhir pekan ini dan mengunci keuntungan,” kata Ibrahim mengutip analis PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi. 

Para analis berpikir, posisi jual minyak mentah mulai terlihat menarik lagi, bahkan mungkin dari perspektif taktis. Adapun pmuatan minyak mentah Ural dan KEBCO dari Ust-Luga selama 1-10 Februari dapat naik menjadi 1,0 juta ton dari 0,9 juta dalam rencana untuk periode yang sama di Januari, pedagang juga. 

“Perusahaan energi AS minggu ini menjaga rig minyak dan gas alam tetap stabil di 771, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co BKR.O mengatakan dalam laporannya yang diikuti pada hari Jumat,” tutur Ibrahim.

Sementara itu, delegasi OPEC+ bertemu minggu depan untuk meninjau tingkat produksi minyak mentah, dengan sumber dari kelompok produsen minyak mengharapkan tidak ada perubahan pada kebijakan produksi saat ini.

“Keputusan Federal Reserve (Fed) AS selanjutnya tentang suku bunga akan dibuat pada pertemuan pada 31 Januari dan 1 Februari dengan latar belakang penurunan inflasi dan produk domestik bruto yang tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan 2,9 persen pada kuartal keempat,” ujar Ibrahim.

Dia melanjutkan, konsensus sekarang dengan tegas mendukung Fed menaikkan kisaran target untuk dana makan hanya 25 basis poin minggu depan, setelah bergeser dari kenaikan 75 menjadi 50 basis poin pada pertemuan terakhirnya di bulan Desember. 

“Peningkatan 4,2 juta barel minggu ini di saham di Cushing, pusat penetapan harga minyak berjangka NYMEX, juga membebani pasar,” beber Ibrahim.

Di Cina, kasus COVID-19 yang sakit kritis turun 72 persen dari puncaknya awal bulan ini sementara kematian harian di antara pasien COVID-19 di rumah sakit telah turun 79 persen dari puncaknya, menunjukkan normalisasi ekonomi Cina dan meningkatkan ekspektasi pemulihan permintaan minyak.

“Dalam penutupan pasar AS di Sabtu pagi (28 Januari 2023), harga minyak dunia di level US$ 79,22 perbarel pada jam 03.30 WIB. Sedangkan untuk perdagangan Senin, minyak dunia akan di perdagangkan melemah di rentang US$ 76,40 hingga US82,00 perbarel,” tutur Ibrahim. 

Baca Juga: Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Melemah dalam Perdagangan Hari ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »