HARGA cabai rawit di pasar tradisional Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat turun menjadi Rp50.000 per kilogram (kg) pada Februari 2024, kini naik lagi menjadi Rp75.100 per kg.
Sesuai pantauan di Pasar Tradisional Kasih, Kelurahan Naikoten 1, harga cabai merah besar juga melonjak menjadi Rp65.000 per kg atau naik sebesar Rp5.400 per kg dibandingkan harga pada Februari sebesar Rp60.000 per kg.
“Harga-harga sudah naik, biasanya jelang ramadan atau hari raya begini harga pasti naik,” kata Aldo, pedagang cabai di pasar tersebut, Minggu, (3/3).
Baca juga : Makin Pedas, Harga Cabai di Bengkulu Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram
Dia menyebutkan, kenaikan harga terjadi di petani sampai distributor. Dampaknya, harga cabai di pasar ikut naik. Dia mencontohkan pada Januari 2024, harga cabai rawit merah sempat menyentuh Rp87.900 per kg karena persoalan distribusi, namun turun lagi setelah pasokan ke pasar lancar.
Sesuai pantauan, harga bahan kebutuhan pokok lainnya yang turut naik ialah ayam ras segar naik menjadi Rp46.400 per kg atau naik sebesar Rp650 per kg dari harga sebelumnya, gula naik menjadi Rp19.500 per kg atau naik sebesar Rp350 per kg.
Selanjutnya, daging sapi kualitas 1 naik menjadi Rp116.650 per kg atau naik sebesar Rp3.300 per kg. dan daging sapi kualitas 2 naik menjadi Rp114.150 per kg atau naik sebesar Rp3.300 per kg.
Baca juga : Harga Cabai Rawit di Kupang Mulai Turun
Adapun harga beras medium 1 naik sebesar Rp250 per kg menjadi Rp15.450 per kg, kemudian beras kualitas super 1 dijual Rp16.800 per kg masih seperti harga sebelumnya, dan beras kualitas super 2 sebesar Rp16.650 per kg atau naik sebesar Rp350 per kg.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Nusa Tenggara Timur Agus Sistyo Didjajati menyebutkan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog NTT terpantau aman, yakni sebanyak 14,640,75 ton. Stok sebanyak itu cukup untuk kebutuhan Ramadan hingga idul fitri.
“Dalam upaya menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga, Bank Indonesia Provinsi NTT secara proaktif berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait melalui Pemda NTT untuk melakukan langkah-langkah strategis dan preventif agar ketersediaan stok dan stabilitas harga tetap terjaga dalam rangka mengendalikan inflasi,” ujarnya.
(Z-9)
Recent Posts
- Brand Slogans as CX Promises: How to Build Lasting Customer Loyalty
- Tui launches biggest collection of tours for 2026
- Global Hotel Alliance Unveils Travel Plans, Preferences and Top Destinations for 2025
- Adapting to Germany’s E-Invoicing Compliance: What Hospitality Leaders Need to Know
- Wizz Air ‘greenest choice in air travel’ ad banned as misleading
Recent Comments