Harga Cabai dan Bawang Melonjak, Kemendag Ungkap Alasan Tak Impor dari Vietnam


TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengungkapkan alasan tak membuka keran impor cabai dan bawang meski harga dua komoditas itu tengah melonjak. Padahal dengan mengimpor dari Vietnam, misalnya, harga dua barang kebutuhan pokok itu diyakini bisa lebih murah. 

Meski begitu, pemerintah tetap mengandalkan pasokan cabai dan bawang dari dalam negeri untuk membantu para petani. “Sekarang petani lagi terganggu panennya, terpaksa harus jual tinggi. Jadi tidak kita ganggu dari produk negara lain,” ujarnya di Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 25 Juni 2022. 

Gangguan cuaca saat ini, menurut Oke, yang mempengaruhi hasil panen raya pada kali ini dan memaksa petani menaikkan harga cabai dan bawang. Tapi ia yakin pada bulan Juli ritme panen akan berangsur pulih.

“Sebentar lagi ritmenya pulih, nanti sekitar Juli-Agustus itu (harga cabai dan bawang) turun,” ujar Oke.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan harga cabai dan bawang per kilogram di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Saat ini harga rata-rata cabai keriting di kisaran Rp 60 ribu – Rp 70 ribu. Sedangkan harga cabai rawit merah di rentang Rp 85 ribu – Rp 90 ribu per kilogram. 

Harga itu lebih murah, kata Zulhas, dibandingkan dengan harga cabai per kilogram dari Singapura yang ada di level Rp 113 ribuan. Begitu juga dengan harga bawang putih di Singapura yang 50 persen lebih mahal daripada di Tanah Air.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »