Menteri Pariwisata Christina Frasco, tengah, dan pejabat Filipina lainnya berfoto saat peluncuran Pameran Pariwisata dan Perdagangan Halal SALAAM di Kota Quezon. (Foto : Arab News)
- Target 10.000 pengunjung menghadiri pameran SALAAM selama tiga hari di Kota Quezon
- Acara menampilkan lokakarya, sesi networking, dan demonstrasi kuliner
MANILA, bisniswisata.co.id: Departemen Pariwisata Filipina ( DOT) pekan lalu meluncurkan Pameran Pariwisata dan Perdagangan Halal, SALAAM, untuk mempromosikan produk dan layanan pariwisata bersertifikat halal dan ramah Muslim.
Pariwisata adalah sektor penting bagi Filipina, dan pemerintahnya akhir-akhir ini berupaya menarik lebih banyak pengunjung Muslim seperti dilansir Arab News dengan memastikan bahwa mereka memiliki akses terhadap produk dan layanan halal.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, diresmikan di Kota Quezon, merupakan pameran pertama yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata dan bertujuan untuk memperluas “penawaran pariwisata halal Filipina, memastikan negara kita mempertahankan reputasinya dalam hal keramahtamahan, inklusivitas, dan kepekaan budaya,” kata Menteri Pariwisata Christina Frasco saat peluncuran.
Sejalan dengan Rencana Pengembangan Pariwisata Nasional, kami telah menempatkan pariwisata halal sebagai agenda prioritas kami untuk memperkuat portofolio pariwisata halal, meningkatkan kesadaran di kalangan pemangku kepentingan pariwisata tentang nilai-nilai dan praktik yang penting bagi wisatawan Muslim, dan memastikan daya saing kami di pasar pariwisata global, ujarnya.
Terdapat sekitar 12 juta Muslim dari hampir 120 juta penduduk Filipina yang sebagian besar beragama Katolik, menurut Komisi Nasional untuk Muslim Filipina.
Mereka sebagian besar tinggal di pulau Mindanao dan kepulauan Sulu di selatan negara tersebut, yang merupakan komunitas Muslim terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Malaysia.
Pengaruh Islam di Filipina berakar kuat dalam sejarah dan budaya kami, khususnya di wilayah selatan Mindanao. Kawasan yang kaya akan keindahan alam dan keanekaragaman budaya ini merupakan bukti hidup berdampingan secara harmonis berbagai budaya dan tradisi.
“Mindanao, dengan bentang alamnya yang subur, pantainya yang asri, dan komunitasnya yang dinamis, merupakan bagian integral dari identitas bangsa kita,” kata Frasco.
“Upaya kami untuk menjadi destinasi yang lebih ramah Muslim bukan hanya merupakan undangan bagi wisatawan Muslim untuk mengunjungi Filipina, namun juga merupakan pengakuan atas kontribusi signifikan komunitas Muslim kami di seluruh negeri. Pengaruh-pengaruh Islam ini memperkaya warisan kita sebagai sebuah bangsa, menambah daya tarik budaya Filipina.” tambahnya.
Bulan lalu, Filipina diakui sebagai negara Emerging Muslim-friendly non-Organization of Islamic Cooperation Destination oleh Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index.
Indeks ini merupakan laporan tahunan yang membandingkan destinasi-destinasi di pasar perjalanan Muslim.
Pada tahun 2023, Filipina juga memenangkan penghargaan tersebut dan sejak itu meningkatkan upayanya untuk menarik pengunjung dari Timur Tengah.
Negara ini telah menerima lebih dari 2 juta wisatawan internasional sejak awal tahun 2024 dan menandai peningkatan 10 persen pengunjung yang datang dari negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi dan UEA, yang merupakan salah satu target utama pemerintah Filipina di pasar negara berkembang.
Kementerian Pariwisata memperkirakan dapat menyambut sekitar 10.000 pengunjung ke pameran SALAAM, khususnya wisatawan asing, pemilik usaha halal, dan pengusaha.
Acara ini menampilkan pameran, lokakarya, sesi networking, dan demonstrasi kuliner oleh chef ternama.
“Tema pameran tahun ini, ‘Merayakan Keunggulan dalam Pariwisata, Inovasi, dan Budaya Halal Filipina,’ dengan sempurna merangkum perayaan warisan budaya kita yang kaya, semangat inovatif, dan dedikasi untuk membangun lingkungan inklusif untuk semua,” Walikota Kota Quezon Josefina Belmonte ungkapnya saat upacara pembukaan acara.
“Seiring dengan langkah kita ke depan, marilah kita menyadari nilai kolaborasi antar lembaga pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan mitra internasional dalam mencapai tujuan kesejahteraan inklusif. Bersama-sama, kita dapat menciptakan ekosistem halal yang berkembang dan bermanfaat bagi semua orang.
Recent Posts
- Travel Counsellors confirms aim to double turnover within ‘five or six years’
- IHG Hotels & Resorts Selects HotelKey as First Approved Cloud-based Property Management System in the U.S. and Canada
- Another Scandic Go Hotel Planned for Jönköping, Sweden
- Why Barbados is the ideal island for a family break
- Cincinnati, Ohio Welcomes Hotel Celare, a New Tribute Portfolio Hotel by Marriott, Opening this Winter
Recent Comments