Delegasi Menteri Lingkungan G20 Kunjungi Program Pemberdayaan Masyarakat di Bali


WAKIL Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong mengunjungi Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali (1/9). Kunjungan itu dilakukan bersama 200 delegasi yang terdiri dari pejabat setingkat menteri dari negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional. 

Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian agenda G20 The Third Meeting of the Environment Deputies and Climate Sustainability (3rd EDM-CSWG) dan Joint Environment and Climate Minister’s Meeting (JECMM) yang bertujuan secara spesifik membahas isu lingkungan dan perubahan iklim.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro menjelaskan alasan kunjungan tersebut.

“Desa Bongkasa Pertiwi dipilih sebagai contoh sukses pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Selain itu, visi kemandirian yang dipegang masyarakat untuk dapat mandiri dalam pengelolaan air, pangan, energi, pengelolaan sampah serta pengelolan wisata dapat menjadi daya tarik sekaligus contoh konkrit bagi para perwakilan delegasi G20,” ucapnya.

Desa Bongkasa Pertiwi, merupakan lokasi program pemberdayaan masyarakat binaan Danone-AQUA dan merupakan salah satu desa wisata yang ditetapkan oleh Bupati Badung sebagai desa wisata yang mandiri, maju, dan sejahtera berlandaskan Tri Hita Karana.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk dapat memberikan dampak positif terhadap konsumen, lingkungan serta komunitas,

“Salah satunya melalui inisiatif pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan bersama dengan Bumdes Desa Bongkasa Pertiwi. Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen kami untuk mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mensukseskan agenda G20 dan tiga agenda prioritas isu lingkungan,” terangnya.

Menurutnya, beberapa inisiatif telah dijalankan secara bersama sejak tahun 2019 seperti melakukan kajian secara kelembagaan terhadap pengelolaan PAM Desa dan Air Minum, pengelolaan kotoran hewan ternak sapi dan babi menjadi energi terbarukan dalam bentuk biogas, penangkaran burung langka di Bali, serta kesejahteraan kelompok difabel.

Lantaran itu, masyarakat Desa Bongkasa Pertiwi sudah memperoleh akses air bersih melalui 467 sambungan sekaligus telah mengalami perubahan menuju hidup bersih dan sehat.

Kerja sama antara Bumdes Mandala Sari, Pemerintah Desa Bongkasa Pertiwi, Yayasan Rumah Energi, dan swadaya masyarakat juga telah membangun 44 unit biogas dengan menggunakan bahan baku kotoran hewan. Selain itu, Kelompok Kehati Lestari Desa Bongkasa Pertiwi juga telah berhasil menangkarkan 17 ekor Jalak Bali dan 32 ekor Jalak Putih serta penyediaan pakan burung melalui budidaya kroto dan jangkrik. Kelompok difabel dalam hal ini juga mendapatkan manfaat melalui pelestarian pohon dalam bentuk adopsi pohon dan hingga saat ini telah mencapai 26 orang penerima manfaat.

Selain mengunjungi berbagai inisiatif tersebut, para perwakilan delegasi G20 juga diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan masyarakat setempat seperti memahat patung kayu, melukis batok kelapa, serta membuat kerajinan perak dan hiasan dari janur. Seluruh persiapan dan pelaksanaan kunjungan ini melibatkan hingga total 300 orang warga setempat. (OL-8)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »