BRIN Rumah Perjuangan Periset


PROSES pengalihan periset dari kementerian dan lembaga ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memasuki tahap akhir. Berdasarkan info resmi BRIN, per 18 Juni 2022, sudah bergabung 3.621 periset dari berbagai kementerian dan lembaga. Tenggat penyelesaian pengalihan tersebut sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78/2021 tentang BRIN, yakni pada 24 Agustus 2022. Saat ini, proses pengalihan tinggal untuk beberapa peneliti utama di kementerian dan lembaga yang ditargetkan pada Juli 2022 sudah selesai.

Bila mengacu kepada Pasal 65 Perpres 78/2021, proses pengintegrasian itu tidak hanya terkait dengan periset, tetapi juga mencakup perlengkapan, pembiayaan, dan aset. Terkait perlengkapan dan aset, sepertinya masih memerlukan waktu proses pengalihannya. Pengalihan periset tanpa aset dan perlengkapan merupakan tantangan awal yang dihadapi BRIN dalam membangun ekosistem riset yang baru.

 

Muruah periset

Satu perubahan besar yang dirasakan periset setelah proses pengalihan ke BRIN ialah dikembalikannya muruah periset sebagai individu yang setara, memiliki kebebasan dan otonomi dalam pelaksanaan riset. Iklim itu ditunjang oleh manajemen riset yang dikembangkan BRIN yang mana kompetisi dan kolaborasi dipadukan untuk dapat menghasilkan yang terbaik.

Tidak ada usulan kegiatan riset tanpa kompetisi dan ini membuat semua periset mencurahkan kemampuan terbaiknya untuk dapat membuat riset yang kompetitif. Kompetisi itu bukan hanya di internal BRIN, melainkan juga mengundang semua talenta hebat di negeri ini. Melalui skim pendanaan riset dan inovasi untuk indonesia maju (RIIM), misalnya, pendanaan disediakan BRIN untuk mendukung ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. Terbuka bagi semua periset yang ada di Indonesia dan tentunya kolaborasi dibuka selebar-lebarnya.

BRIN tidak menyediakan seluruh dana bagi perisetnya dan periset di tantang mendapatkan sokongan dana dari pihak lain untuk menuntaskan risetnya. Melalui strategi open platform, dibuka peluang kerja sama dengan semua pihak, terutama swasta. Untuk strategi tersebut, BRIN merumuskan salah satu indikator kinerjanya ialah peningkatan kontribusi swasta dalam aktivitas riset.

Itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi periset untuk merencanakan dan melaksanakan riset yang menjawab kebutuhan pengguna, dalam hal ini industri dan swasta. Hanya usulan riset yang baik dan jelas manfaatnya yang akan disokong pembiayaannya oleh dunia usaha.

Untuk kolaborasi yang lebih spesifik atau tema-tema khusus, BRIN mewadahinya dalam Pusat Kolaborasi Riset. Terbuka kerja sama jangka panjang antara BRIN, perguruan tinggi, industri, dan mitra global.

Tentunya belum semua periset siap dengan iklim dan ekosistem riset yang baru itu. Beberapa periset yang terbiasa mendapatkan dana riset secara top down melalui pendanaan APBN tentunya akan tergagap dan banyak mengeluhkan sulitnya mendapatkan dana riset di BRIN. Dibutuhkan masa transisi yang memadai untuk membuat para periset tersebut merasa at home di BRIN.

 

BRIN rumah perjuangan

BRIN didirikan sebagai bagian dari upaya konsolidasi sumber daya riset di Indonesia yang terbatas jumlah dan kualitasnya. Selain itu, BRIN diharapkan mampu menjadi enabler bagi industri untuk bersaing secara global. Salah satunya melalui peningkatan nilai tambah sumber daya lokal yang dimiliki Indonesia. BRIN juga diharapkan dapat memecahkan kebuntuan dari riset ke inovasi.

Dengan sejumlah harapan di atas, keberhasilan BRIN akan dinilai dari banyak aspek. Salah satunya terkait semakin efektif dan efisiennya penggunaan dana riset. Dalam bentuk praktisnya, ke depan, tidak ada lagi duplikasi riset. Selain itu, kegiatan riset dipandu tema-tema besar yang terarah.

Bagi para periset yang telah beralih ke BRIN, harapannya, rumah baru ini akan memberikan banyak hal positif, terutama agar dapat melaksanakan riset dengan baik. Proses peralihan yang melelahkan selama ini juga merupakan bentuk penapisan bagi yang benar-benar ingin menjadi periset dengan segala konsekuensinya. Berharap ke depan BRIN akan jadi rumah yang nyaman bagi perjuangan periset, mendukung terwujudnya Indonesia yang maju berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

Periset yang tergabung dalam berbagai Organisasi Riset (OR) di BRIN dipandu oleh rumah program yang terintegrasi dan sejalan arahan Dewan Pengarah dapat setiap waktu membuat usulan riset menjawab berbagai tantangan yang ada. Hal pertama yang diharapkan para periset ialah adanya perubahan sistem pendanaan riset dan pola pertanggungjawabannya. Penggunaan dana riset baiknya tidak terikat siklus tahun anggaran sehingga periset dapat leluasa mengajukan usulan riset. Pola pertanggungjawaban dana riset saat ini yang sarat dengan konten administrasi yang basisnya ketiadaan trust. Ke depan, perlu dibuat lebih sederhana dan basisnya ialah output atau outcome.

Hal lain yang perlu jadi perhatian ke depan ialah penghargaan lebih diberikan pada riset yang dapat memecahkan masalah riil di masyarakat. Terutama, terkait dunia usaha. Lahirnya pengetahuan baru dari publikasi di jurnal global tetap jadi rujukan dalam menilai kinerja periset. Namun, diharapkan ini tidak membelenggu kreativitas periset.

Kerja bersama periset dengan dunia usaha atau masyarakat, yang ditunjukkan dengan penerapan inovasi dalam aktivitas masyarakat sehingga terjadinya berbagai lompatan pada produktivitas usaha, menjadi hal utama yang diharapkan dari BRIN. Itu sekaligus menjawab berbagai kekhawatiran kementerian dan lembaga yang kehilangan perisetnya dan selama ini banyak dipandu periset dalam menjalankan program dan kegiatannya di masyarakat.

Pola kerja work from anywhere (WFA) yang diterapkan saat ini banyak membantu periset dalam mengoptimalkan waktu kerjanya. Bila selama ini banyak waktu terbuang karena harus ke kantor setiap hari, saat ini jadi lebih produktif dengan bekerja di tempat yang nyaman bagi periset. Periset dituntut lebih mandiri dalam aktivitas riset dan administrasi kepegawaiannya dengan dukungan penuh teknologi informasi. Pola manajemen riset saat ini merupakan salah satu bentuk manajemen yang efisien dengan dukungan SDM terbatas, semua dikelola secara profesional.

Bersatunya seluruh periset di BRIN membuka cakrawala baru tentang riset dan pemanfaatannya. Bagi periset yang berasal dari kementerian dan lembaga yang awalnya terkotak dan terbelenggu, dalam pola pikir sektoral atau malahan subsektor yang sempit, sekarang dapat melihat dalam wawasan yang lebih luas. Tumbuh sikap saling menghargai dan saling mengisi antarperiset untuk dapat merencanakan dan melakukan riset yang lebih baik. Dengan semua kondisi tersebut dan adanya dukungan penuh banyak pihak, harapan untuk tumbuhnya iklim riset yang baik tinggal menunggu waktu.






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »