Banjir Turis di Bali, Saatnya Menagih Komitmen Negara.


Aktivitas di Yasa Putra Sedana, Payangan Culture Centre, Bali. ( Foto: dok.pribadi)

PAYANGAN, Bali, bisniswisata.co.id:  Ramainya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali memberikan semangat baru bagi Dewa Ngakan Rai Budiasa, Ketua Yayasan Yasa Putra Sedana.

” Kita lihat, Bali dibanjiri  wisatawan domestik dan mancanegara pada liburan sekolah kali ini sekaligus liburan musim panas bagi wisatawan di berbagai belahan dunia,” ujarnya  di kantor Yayasan Yasa Putra Sedana yang dikenal dengan pertunjukan Barong serta seni budaya Bali lainnya.

Semangat baru yang dimaksud adalah  upaya pelestarian budaya terutama tari dan tabuh yang selama ini telah ditekuninya bersama kakaknya Dewa Putra Diasa yang secara konsisten mengelola pusat pementasan Seni Barong yang digandrungi wisatawan Eropa dan bermarkas di Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.

Momen libur Lebaran dilanjutkan libur sekolah sejak akhir Juni hingga 11 Juli 2022 membawa berkah untuk masyarakat Bali yang lama merindu kedatangan wisatawan.

“Ini di luar perkiraan, wisatawan domestik membeludak datang ke Legian, jalanan macet kemudian situasi menjadi padat. Itulah yang menjadi harapan kami jadi situasi yang ramai ini,” ujar Dewa Rai Budiasa yang juga Kelompok Ahli Kabupaten Gianyar ini

Meski kunjungan wisatawan meningkat tajam dan membuat kemacetan lalu lintas namun mereka yang datang masih didominasi wisatawan domestik dan Australia. Wisatawan Eropa terutama Perancis dan Jerman yang menyukai kegiatan seni dan budaya belum banyak yang datang.

“Kalau wisatawan domestik kini banyak yang menjadi pemilik villa di Ubud sedangkan 46 orang wisatawan Perancis yang datang ke Jero Pengaji ( tempat tinggal) kami untuk makan malam sekaligus menyaksikan seni dan budaya adalah tanggungan perusahaan asuransi di negaranya,” jelas Dewa Rai Budiasa.

 

Dewa Rai Budiasa ( ke empat dari kanan) bersama Anak Agung Ngurah Agung             ( Gung Grenceng), yang juga adalah Ketua Persaudaraan Hindu Muslim Bali dan tamu lainnya di Jero Pengaji Yasa Putra Sedana

Menurut dia, wisatawan Eropa biasa membeli asuransi perjalanan sehingga ketika terjadi COVID-19 bahkan travel agent tempat mereka membeli paket tour tidak buka lagi maka pihak asuransi yang tetap memberangkatkan setelah kondisi memungkinkan.  

“Kami di Yayasan Yasa Putra Sedana, Payangan Culture Centre harusnya Desember lalu menerima kunjungan dari group Prancis. Tapi mereka membatalkan booking. Alasannya, salah satunya karena aturan karantina yang saat itu masih berlaku. Mereka mengalihkan ke negara lain Kamboja,” 

Itulah sebabnya menggeliatnya pariwisata Bali perlu diikuti dengan kebijakan yang menunjang masuknya kunjungan wisatawan mancanegara pasca kelonggaran – kelonggaran bebas karantina dan lainnya.

Kemenparekraf perlu menguatkan promosi lagi ke negara-negara Eropa mengingat persaingan pariwisata RI dengan Thailand, Vietnam, Kamboja dengan keunikan seni budaya masing-masing juga tinggi untuk menjaring wisatawan Eropa.

“Peran Puri/ Jero sebagai penyangga budaya dan adat Bali menjadi modal utama pariwisata Bali. Oleh karena itu komitmen Menparekraf Sandiaga Uno saat rapat-rapat pembukaan pariwisata Bali setahun lalu sangat kami harapkan yaitu bantuan untuk usaha pariwisata termasuk sektor pertunjukan,” ungkapnya.

Komitmen itu sangat ditunggu-tunggu oleh Yayasan Yasa Putra Sedana yang membina masyarakat desa terutama para penabuh dan penari untuk bisa secara kontinyu memiliki kesempatan tampil sekaligus melestarikan senivdan budayanya.

” Mas Menteri Sandiaga Uno mengatakan akan menyelamatkan bisnis pertunjukan tradisional dan pemerintah akan hadirkan bantuannya tepat waktu dan tepat sasaran,” tegas Dewa Rai Budiasa.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »