Bandara Kualanamu Buka 7 Rute Penerbangan ke Asia Selatan hingga Akhir Tahun


TEMPO.CO, Jakarta – President Director PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Kualanamu akan membuka tujuh rute penerbangan internasional dari dan ke Asia Selatan pada akhir Desember nantil.

“Dalam lima tahun ke depan, Bandara Kualanamu akan melayani 40 persen penerbangan internasional atau naik dibandingkan saat ini hanya 10 persen penerbangan internasional,” ujarnya melalui keterangan resmi pada Kamis, 7 Juli 2022. 

Awaluddin menuturkan perseroan akan mengembangkan Bandara Kualanamu dengan konsep Airport City yang mengintegrasikan kebutuhan penumpang, kargo dan peran bandara sebagai hub internasional. Kapasitas terminal penumpang, kata dia, telah ditingkatkan hingga maksimal 65 juta penumpang. Semula, kapasitasnya hanya berkisar 8 juta penumpang per tahun. 

Lahan seluas 200 hektare juga disiapkan untuk pembangunan area komersial. Ia menyebutkan lahan itu akan dikembangkan untuk pembangunan convention center, factory outlet, food and beverage area, kids edutainment, golf course, hypermarket, hotel, apartemen, perkantoran, theme park dan duty free area.

Ia memastikan seluruh kebutuhan dana investasi berasal dari Angkasa Pura. AP II selaku pemegang saham mayoritas akan mengawasi operasional dan pengembangan fasilitas banda tersebut. Awaluddin akan memastikan Bandara Kualanamu berkontribusi signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta pariwisata Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.

Adapun dana investasi yang disiapkan AP II untuk pengembangan Bandara Kualanamu, kata Awaluddin, dapat mencapai Rp 56 triliun hingga 2047. “Pada 2047, pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu mencapai 54 juta penumpang dengan kapasitas terminal 65 juta penumpang per tahun,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Bandara Kualanamu membuka kesempatan Indonesia membangun market baru, khususnya perdagangan ke Asia selatan. “Kerja sama ini membuat kita punya akses langsung antara Indonesia dan India,” ujar Erick.

Ia mengatakan hubungan dagang Indonesia dengan India sangat potensial. GMR India yang bekerja sama dengan AP II akan mendorong trafik lebih tinggi ke Indonesia tanpa harus singgah di negara lain.

“Kita perlu daging, India juga perlu batubara dari Indonesia. Ini konteks yang saling menguntungkan. Yang tadinya berhenti ke negara tetangga, Singapura dan Malaysia, sekarang Sumatera jadi hub sebelum pergi lagi ke negara tujuan lain seperti Korea atau Australia,” ucap Erick.

Erick berharap Bandara Kualanamu menjadi hub internasional guna mendorong Sumatera Utara sebagai pusat pariwisata dan kargo. Menurut dia, perkonomian di Sumatera akan menjadi kekuatan sendiri bagi Indonesia. Tidak hanya bandara, Erick berujar saat ini pemerintah telah berinvestasi dalam pembangunan jalan tol di Sumatera Selatan. “Pembangunan itu akan meningkatkan ekonomi dan lapangan kerja di Sumatera,” kata Erick. 

Baca juga: Rupiah Kembali Loyo ke Level Rp 15 Ribu Akibat Hawkish The Fed

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »