Polisi Ungkap Tangan Keluarga yang Lompat dari Rooftop Apartemen Saling Terikat


Kepolisian menduga motif satu keluarga lompat dari atap apartemen merupakan bunuh diri dan tangannya yang saling terikat.(Freepik)

SATU keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya, yang jatuh dari lantai 22 apartemen di kawasan Teluk Intan, ditemukan dalam kondisi tangan terikat tali satu sama lain dan jatuh berbarengan. 

Hal ini diungkapkan kapolsek penjaringan, saat ditemui usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sabtu malam.

Rekaman CCTV memperlihatkan satu keluarga itu mendatangi apartemen, sebelum ditemukan tewas di loby halaman parkir apartemen tersebut. 

Baca juga : Polisi Gencarkan Patroli di Apartemen Kalibata City

Mereka datang dengan menggunakan mobil berwarna putih, keempat korban turun dan langsung menuju lantai 21 dengan menggunakan lift, lalu menaiki anak tangga untuk menuju rooftop yang berada di lantai 22.

Tak lama kemudian satu keluarga ini ditemukan tewas jatuh ke loby halaman parkir apartemen.

“Hasil pengecekan sementara, betul bahwa ternyata empat orang yang ditemukan tewas tergeletak, pakaian-pakaian yang digunakan, pada pukul 16.02 wib, para korban mendatangi apartemen dengan menggunakan mobil gran max b 2972 biq warna silver, masuk ke lobby apartemen. jam 16.04 wib, para korban ini masuk dalam lift terekam ini ea mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, ael terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” ungkap Kompol Agus Ady Wijaya, Kapolsek Penjaringan.

Baca juga : Polisi Tangkap Pembunuhan Rapper Venezuela Canserbero Setelah 8 Tahun Dinyatakan Bunuh Diri

Keempat korban berinisial EAL, 50, dan istrinya AIL, 53, bersama dua anaknya JL, 15, dan JWA, 13, ditemukan tewas setelah diduga keempatnya terjun dari rooftop apartemen. 

Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, korban diduga melakukan bunuh diri dengan melompat secara bersamaan.

“Hasil pengecekan sementara, betul bahwa ternyata empat orang yang ditemukan tewas tergeletak, pakaian-pakaian yang digunakan, pada pukul 16.02 wib, para korban mendatangi apartemen dengan menggunakan mobil gran max b 2972 biq warna silver, masuk ke lobby apartemen. jam 16.04 wib, para korban ini masuk dalam lift terekam ini ea mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, ael terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” ungkap Kompol Agus Ady Wijaya, Kapolsek Penjaringan.

Baca juga : Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga Jadi Fenomena. Ada Apa?

Pada saat terjatuh itu, kata Agus, masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat.

“Yang pasti motifnya bunuh diri. Penegasan saja, satu keluarga. dulu pernah tinggal di sini, sudah 2 tahun tidak tinggal di sini. tangannya saja yang diikat, mereka jatuh bersamaan.”

Kini korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk dilakukan otopsi. (Z-3)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »