TEMPO.CO, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menggunakan sebagian besar dana penyertaan modal negara (PMN) untuk merestorasi pesawatnya. Pemerintah sebelumnya telah mencairkan PMN senilai Rp 7,5 triliun untuk Garuda guna mendukung restrukturisasi perusahaan pelat merah.
“PMN sebanyak 60 persen akan kita gunakan untuk restorasi pesawat,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 26 Desember 2022.
Garuda berencana mengaktifkan kembali pesawat-pesawatnya yang dikandangkan selama periode 2020 hingga 2022 menggunakan dana bantuan pemerintah. Sebelumnya, jumlah pesawat Garuda mengalami penyusutan lantaran pandemi Covid-19. Garuda juga menjalani proses renegosiasi pembayaran utang sehingga sejumlah pesawatnya ditarik oleh lessor.
Dari total 142 unit armada terbang per 2019, jumlah pesawat Garuda berkurang tinggal 34 unit per Juni lalu. Setelah Garuda lolos penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), manajemen mulai memulihkan jumlah pesawatnya—disesuaikan dengan peningkatan jumlah penumpang karena penurunan kasus Covid-19.
Baca: Erick Thohir Sebut Utang Garuda Turun 50 Persen: Tahun Depan Bisa Tambah Pesawat
Irfan mengatakan per Desember 2022, jumlah pesawat yang dioperasikan perusahaannya sudah balik bertambah menjadi 53 unit. Perseroan merestorasi pesawat-pesawat lama menggunakan ongkos operasional perusahaan sebelum PMN cair.
Setelah PMN terbit, Irfan yakin upaya Garuda untuk menambah jumlah pesawat makin cepat. Hingga akhir 2023, Garuda berencana menghidupkan kembali pesawat terbang sampai 70 unit. Garuda juga akan menambah lima pesawat baru melalui open tender.
“Kami prioritaskan lima unit pesawat itu untuk tipe narrow body (pesawat berbadan sempit),” kata Irfan. Pesawat anyar ini akan dipakai untuk melayani penerbangan domestik. Ia berharap pesawat baru nanti berjenis Boeing 737 NG. Namun Irfan tak menutup kemungkinan jenis lain, seperti Airbus A320.
Selain untuk menambah jumlah pesawat, PMN ini akan dipakai untuk pemeliharaan spare part pesawat dan peraatan berbagai komponen armada lainnya. Maskapai juga akan memakai dana PMN untuk penyehatan arus kas perusahaan guna mendukung kelancaran penerbangan.
Irfan memastikan perseroan tak akan memakainya untuk membayar utang-utang perusahaan. “Tidak untuk bayar utang,” kata bos Garuda itu.
Recent Comments