TEMPO.CO, Jakarta – Rupiah diprediksi berfluktuasi pada perdagangan Senin, 5 Desember 2022. Mata uang garuda kemungkinan akan bergerak di level Rp 15.400-15.470 sepanjang hari ini.
“Mata uang rupiah sebelumnya ditutup menguat 137 point walaupun sempat menguat 145 point di level Rp 15.426 (Jumat, 3 Desember),” tutur Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin.
Dari sisi internal, rupiah ditopang oleh respons positif pasar terhadap rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks harga konsumen per November 2022 secara year on year mencatatkan inflasi 5,42 persen. Inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengna Oktober yang menyentuh 5,71 persen.
Baca juga: Rupiah Kembali Menguat di Level Rp 15.563 per Dolar AS Sore Ini
Pada saat yang sama, pemerintah meyakinkan pasar bahwa perekonomian nasional berada dalam tren positif. Pasar tumbuh kuat. Dengan begitu, proses pemulihan ekonomi diyakini terus terjaga. Kendati demikian, Ibrahim menuturkan pemerintah perlu tetap waspada terhadap ancaman risiko global.
Sementara itu dari sisi global, pasar masih khawatir terhadap risiko faktor geopolitik dan penerapan zero-covid-policy di Cina yang menyebabkan ekonomi negara itu melambat. Dampak pengetatan kebijakan moneter di negara maju untuk pengendalian inflasi juga diperkirakan berpengaruh ke negara berkembang.
Di luar itu semua Ibrahim melihat Bank Indonesia akan terus merumuskan bauran strategi ekonomi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Bank sentral juga diyakini melakukan intervensi besar di pasar valuta asing dan obligasi di perdagangan domestic non-deliverable forward (DNDF), walau berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa.
“Namun apa yang dilakukan oleh BI sudah sesuai dengan regulasi yang bertujuan untuk menahan pelemahan mata uang rupiah akibat kenaikan inflasi global,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke 15.728 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments