Target Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 5,3 Persen, Sri Mulyani: Sangat Ambisius


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis perekonomian Indonesia bebas resesi. Apalagi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di atas 5 persen sampai penghujung tahun 2022.

Setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2022 mencapai 5,72 persen, Sri Mulyani berharap capaian tersebut bisa dipertahankan kembali pada kuartal IV. “Kalau itu terjadi, berarti 5 persen berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di atas 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam acara Rapimnas Kamar Dagang dan Perindustrian (Kadin) di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat, 2 November 2022.

Mulyani mengatakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2023 tetap dirancang optimistis dan waspada. Sri Mulyani optimistis lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia terhitung baik. Asumsi makro APBN 2023 juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. “Ini sangat ambisius,” kata dia. 

Optimisme Indonesia aman dari resesi juga sebelumnya telah disampaikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi meyakini Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hal tersebut dinilai dari angka-angka atau data mengenai ekonomi Indonesia yang mencatatkan capaian positif. 

Baca: Kemenkeu Kaji Skema Pensiunan PNS Diubah Agar Tak Bebani APBN

“Pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III mencapai 5,72 persen. Purchasing manager index kita pada level ekspansif. Rata-rata dunia sudah di bawah 50, kita angka terakhir yang saya tahu 51,8. Masih di atas 50, kenapa kita tidak optimis? Harus optimis,” ujar Jokowi dalam Rapimnas Kadin, Jumat, 2 Desember 2022. 

Di samping itu, neraca perdagangan Indonesia juga surplus 30 bulan berturut-turut. Artinya, lanjut Jokowi, ekspor Indonesia lebih besar daripada impor. 

“Jadi jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme. Baca angka-angka tadi. Harus optimis,” kata dia.

Terlepas dari angka-angka yang sudah diraih, Jokowi juga mengatakan Indonesia memiliki potensi dan kekuatan besar. Salah satunya lantaran secara geografis Indonesia berada dii jalur pedagangan dunia. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam (SDA) melimpah. kemudian, Indonesia memiliki bonus demografi yang membuat Indonesia memiliki kekuatan tenaga kerja produktif setidaknya 201 juta orang pada 2030 mendatang. 

“Sekarang ditambah satu lagi satu hal yang sulit diperoleh, yaitu kepercayaan dari internasional,” ucap Jokowi. 

Baca: DJP Kemenkeu: 19 Juta Penduduk Dapat Pakai NPWP dengan NIK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »