TEMPO.CO, Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi pangan, ID Food, mengirimkan 674.400 liter Minyakita seharga Rp 14 ribu ke Maluku Utara. Total Minyakita itu juga hasil produksi sektor swasta, yakni PT Mahesi Agri Karya dan PT Priscolin.
Sebanyak 36 kontainer minyak goreng murah itu dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur melalui Tol Laut. Pelepasan kontainer Minyakita ke wilayah timur Indonesia itu berlangsung hari ini, Sabtu, 24 September.
“Dari total 36 kontainer atau sekitar 674.400 liter, 20 kontainer diantaranya adalah dari BUMN ID FOOD sebagai penyedia minyak goreng sejumlah 392.140 liter di suplai ke Maluku Utara,”kata Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan.
Pelepasan pendistribusian Minyakita disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Pengiriman ini dilakukan melalui Trayek 10 dengan menggunakan KM Logistik Nusantara 5 dengan total berat setara 607 ton. Kapal pengiriman dioperatori oleh PT Pelni (Persero).
“Akan di suplai ke beberapa pelaku usaha lokal di Maluku Utara melalui anak usaha seperti PT BGR Logistik Indonesia, PT Berdikari Logistik Suplai dan PT Berdikari United Livestock untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan minyak goreng,” ujar Frans.
Distribusi minyak goreng ini kata dia untuk meningkatkan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga minyak goreng di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia, melalui pemanfaatan program Gerai Maritim bersinergi dengan pemanfaatan Tol Laut ke daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP).
Gerai Maritim salah satu program Kementerian Perdagangan untuk memperkecil disparitas harga antar wilayah, khususnya barang kebutuhan pokok dan barang penting serta kelancaran arus barang.
Pengadaan gerai ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.
Program tersebut sudah dimulai sejak Juni 2015, yang kemudian pada 2016 bersinergi dengan pemanfaatan Tol Laut Kementerian Perhubungan yang diluncurkan pada November 2015.
Sebelumnya, pada tahap pertama, pemerintah bersama dengan BUMN dan swasta juga telah mengirimkan Minyakita dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Kupang, Timika, dan Merauke dengan jumlah muatan sebanyak 40 kontainer atau 669,6 ton atau setara 744.000 liter.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Recent Comments