Maskapai Tambah Pesawat, Sandiaga Sebut Harga Tiket Pesawat Akan Terjangkau di Akhir Tahun


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan harga tiket pesawat telah turun 15 persen. Menurut dia turunnya harga telah menjadi angin segar para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Sandiaga harga mulai turun karena sejumlah maskapai telah menambah armada. Di antaranya maskapai Garuda, Citilink, Lion Group, Air Asia, dan beberapa maskapai dari luar negeri. 

“Sehingga harga tiket pesawat lebih terjangkau, terutama akan menghadapi masa-masa periode puncak di akhir masa liburan atau akhir tahun,” ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Senin, 29 Agustus 2022.

Adapun Sandiaga menyebutkan Garuda Indonesia dan Citilink akan menambah pesawat dari 61 menjadi 120 armada sampai akhir tahun. 

Sandiaga berujar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan mendorong penambahan rute-rute penerbangan baru. Menurutnya, kenaikan harga tiket pesawat harus segera diatasi. Sebab, kenaikan harga dalam kurun waktu yang cukup lama ini, kata dia, berpotensi menurunkan kunjungan wartawan ke destinasi wisata.

“Ini harus kita hargai upaya Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan stakeholder karena dalam waktu cukup singkat adanya penurunan harga pesawat diapresiasi oleh masyarakat,” ucapnya. 

Sebelumnya, Kementerian BUMN mendorong maskapai penerbangan untuk menerapkan diskon tiket pesawat atau menjualnya dengan harga murah pada Senin sampai Kamis di siang hari. Permintaan itu menyusul tingginya harga tiket pesawat karena melonjaknya harga bahan bakar angkutan udara atau avtur.

“Kami akan pasang di media agar masyarakat mengakses tiket pesawat pada jam-jam dan hari yang belum penuh. Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis, itu kan tidak terlalu ramai,” ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko dikutip dari Bisnis pada Ahad, 28 Agustus 2022.

Tiko mengatakan jumlah pesawat mengalami penurunan drastis karena pandemi Covid-19. Selama pagebluk, pesawat-pesawat milik maskapai penerbangan dikandangkan atau dikembalikan kepada lessor. Kelangkaan jumlah pesawat ini menjadi penyebab harga tiket melambung selain karena avtur.

Menurut Tiko, upaya menambah jumlah pesawat adalah salah satu langkah untuk menstabilkan tarif tiket pesawat. Namun, cara itu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dengan kondisi tersebut, saat ini upaya yang paling dapat direalisasikan sesegera mungkin adalah menurunkan tiket pada jam di luar periode sibuk.

“Menurut saya tarif tiket pesawat bisa turun kira-kira 15 persen. Biasanya 3-4 hari ke-depan untuk non prime time. Biasanya Senin sampai Kamis, pada siang hari,” ujarnya, 25 Agustus lalu.

RIANI SANUSI PUTRI | BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »