Rupiah Menguat ke Rp 14.977, Bukti Sentimen Pasar Membaik?


TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta perkasa seiring dengan turunnya ekspektasi pasar terhadap besaran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Mata uang garuda menguat ke posisi Rp 14.975 per dolar Amerika atau naik 2 poin (0,01 persen) dari perdagangan kemarin. 

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menuturkan nilai tukar rupiah menguat lantaran sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini membaik.

“Indeks saham Asia bergerak positif di pembukaan pagi ini mengikuti penguatan indeks saham Eropa dan Amerika semalam. Sentimen positif ini dipicu oleh hasil yang positif laporan pendapatan perusahaan di Eropa dan Amerika,” ujar Ariston seperti dikutip Antara, Rabu, 20 Juli 2022. 

Selain itu, ekspektasi pelaku pasar terhadap besaran kenaikan suku bunga acuan Amerika turun pada Juli dari 100 basis poin kembali ke 75. Kondisi ini juga membantu mendorong pelemahan dolar Amerika terhadap nilai tukar lainnya.

Adapun mengacu pada Fed Watch Tools, kemungkinan suku naik 75 basis poin pada Juli sebesar 64 persen. Sedangkan persentase kemungkinan suku bunga naik 100 basis poin ialah 36 persen.

“Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan pada rapat Bank Sentral Eropa besok malam sebesar 50 basis poin, juga membantu menekan nilai tukar dolar Amerika,” kata Ariston.

Ia menambahkan, bank sentral global lainnya masih akan menaikkan suku bunga acuannya untuk memerangi inflasi di negaranya masing-masing. Misalnya, Australia, Inggris, dan Kanada. Ariston pun memperkirakan rupiah akan bergerak menguat ke level Rp 14.930 dengan level resisten Rp 15 ribu. 

ANTARA

Baca juga: Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Sesi I, Emiten Batu Bara Menguat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »