Kementan Prioritaskan Ganti Rugi Sapi yang Dimusnahkan Karena PMK


TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Indah Megahwati mengungkapkan pihaknya akan mengganti rugi hewan ternak yang dipotong karena terkena virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). 

Peternak yang mengalami kerugian akan mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membeli sapi lagi. Peternak akan diberi pinjaman Rp 10 Juta sebagai ganti rugi sapinya yang mati. 

“Ternaknya yang terpaksa dipotong dan mati itu, kita menginginkan bisa membeli lagi pedetnya dengan cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu dicicil. Bunganya rendah, dan ada grace periodnya yang tidak memberatkan peternak di mana Rp 10 juta per ekor. Nah itu untuk yang mati dan mau membeli lagi hewan ternak,” kata Indah saat diwawancara di Gedung Ombudsman RI pada Kamis 14 Juli 2022.

Sedangkan untuk ternak terdampak dan tidak mati, Indah mengungkapkan pemilik akan mendapat fasilitas utang. “Yang dikatakan BRI juga, ada semacam penambahan jangka waktu dan penambahan top up, ditutup dan di ini baru. Supaya tidak terkena biaya checking yang merah,” ujarnya.

Indah menjelaskan bahwa saat ini Kementan bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menutup biaya kerugian dengan sistem KUR.

“Langkah dari Kementan tetap mengadakan pendekatan secara khusus terutama ke Perbankan. Seperti BRI, sudah mau mengadakan restrukturisasi kayaknya itu juga dari hasil surat kami ke Kemenko Perekonomian dalam hal kita untuk melindungi peternak yang terdampak,” ujarnya.

Saat ini Kementan akan terus melakukan sosialisasi kepada peternak dan di Dinas Peternakan, melakukan koordinasi dengan Perbankan, dan dengan pimpinan cabang di daerah.

“Jadi sudah ada subsidi bunga yang tadi 6 persen yang KUR itu bisa disubsidi sampai 3 persen. Bahkan ada yg sampai 0 persen, itu bekerja sama dengan Pemda setempat,” kata Indah. Pemerintah akan menggelar kembali rapat koordinasi khusus mengenai penanggulangan PMK ini. 

Baca: Hewan Kurban di Yogyakarta Baru Diketahui Terindikasi PMK Setelah Disembelih





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »