Cafe Tobong Gamping Manjakan Tamu dengan Pemandangan Indah


YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Wisata kuliner Tobong Gamping ‘yang terletak di Jalan Raya, Srimartani, Piyungan, Bantul Yogyakarta menawarkan tempat ngopi dengan suguhan keindahan alam.

“Datang ke Tobong Gamping bukan mau ke tambang batu gamping tetapi tempat asyik untuk nongkrong  yang terletak  di bawah  bukit Bintang,” kata Fanny, pemilik Cafe.

Wisata kuliner kali ini berada berada di pinggiran kota Yogyakarta dan tamu bisa melihat pemandangan Bukit Bintang. Udara yang sejuk menambah pengunjung betah dan kerasan tinggal lebih lama.

Mulai buka jam 15.00 WIB hingga 23.00 WIB, pengunjung bisa menemukan area parkir yamg luas, toilet yang bersih dan fasilitas Mushola sehingga tidak melupakan kewajiban sholat meski sambil berwisara.

Pengunjung di manjakan dengan suasana alam yang begitu indah berupa hamparan sawah, tempat yang nyaman jauh dari kebisingan suara motor dan kendaraan lainnya di kala memilih meja duduk di depan Tobong Gamping

Fanny, pemil Cafe meracik sendiri kopi untuk tamu-tamunya

Jika memilih tempat di belakang bisa melihat  pemandangan bukit Bintang dari bawah nampak jelas di tambah udara sejuk sehingga pokiran lembali segar setelah kepenatan  seharian beraktifitas.

Untuk menu yaitu sajian khas menu dari berbagai kopi Nusantara tersedia. Sedangkan menu kulinernya yang spesial adalah ayam panggang dengan paduan bumbu rempah-rempah asli. Tersedia juga bakmie Jawa untuk menghangatkan tubuh di tengah udara yang cebderung dingin.

Tak heran selain minum kop, i ada wedang seruni,wedang jahe. Untuk daftar menu harga  pun sangat terjangkau mulai dari Rp 8.000  sampai Rp 35.000  jadi tidak menguras isi kantong.

Berdiri diarea seluas  2500 meter persegi, berbagai aktivitas seperti acara perkawinan, acara meeting dan incentive juga bisa dilakukan baik di dalam maupun luar ruangan

Fanny mengatakan cafenya di namakan Tobong Gamping karena tempatnya memang dulu bekas pengolahan batu gamping  di kenal orang dengan sebutan itu. Sekarang  aktivitasnya menjadi tempat kuliner dan agar masyarakat mudah mengingatnya tetap dinamakan seperti nama aselinya.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »