Pabrik Pengolahan Minyak Mentah Beli Sawit Petani di Bawah Rp 1.000


TEMPO.CO, Jakarta – Sebagian besar pabrik pengolahan minyak mentah di Kabupaten Mukomuko membeli sawit petani dengan harga di bawah Rp 1.000 per kilogram. Harga tandan buah segar (TBS) itu di bawah harga yang telah diputuskan tim perumus senilai Rp 1.666. 

“Kita terus monitor harga sawit dan saat ini harga sawit di bawah Rp 1.000 per kilogram karena terbatasnya penjualan tandan buah segar kelapa sawit dari daerah ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Apriansyah seperti dikutip dari Antara, Kamis, 7 Juli 2022. 

Apriansyah mengatakan harga TBS rendah karena penjualan crude palm oil (CPO) di daerah tersebut terbatas. Sembilan dari sepuluh pabrik sawit yang tersebar di 15 kecamatan tidak memasarkan CPO ke luar daerah. 

Sedangkan satu pabrik lainnya tidak beroperasi. “PT Sentosa Sejahtera Sejati yang sama sekali tidak ada penjualan dan pabrik ini sudah tutup selama satu bulan,” ujarnya.

Kendati tak ada penjualan CPO ke luar daerah, pabrik harus menyerap TBS kelapa sawit dari petani setempat. Pabrik pun menunggu kebijakan dari pemerintah pusat untuk mempercepat ekspor CPO karena stok yang ada saat ini hanya banyak terserap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Adapun secara rinci, ia menyebut harga TBS sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi turun dari Rp 870 per kilogram menjadi Rp 750 per kilogram. Kemudian harga di PT Surya Andalan Primatama turun dari Rp 1.080 per kilogram menjadi Rp 930 per kilogram. 

Harga TBS sawit di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari Rp 920 per kilogram menjadi Rp 720 per kilogra. Harga di PT Bumi Mentari Karya turun dari Rp 980 per kilogram menjadi Rp 850 per kilogram. 

Selanjutnya, harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas turun dari Rp 950 per kilogram menjadi Rp 820 per kilogram. Harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari Rp 970 per kilogram menjadi Rp 840 per kilogram. Lalu, harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari Rp 970 per kilogram menjadi Rp 840 per kilogram. 

Harga TBS sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari Rp 950 per kilogram menjadi Rp 820 per kilogram. Harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari Rp 1.130 per kilogram menjadi Rp 900 per kilogram.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menurunkan pungutan ekspor agar harga TBS tak lagi anjlok. Ia mengungkapkan telah berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas lebih lanjut wacana tersebut. 

“Supaya lancar (ekspor) kita mungkin akan menurunkan. Tadi malam saya bicara sama Menteri Keuangan soal tarif pungutan ekspor, mungkin kita bawa sampai ke bawah sehingga orang dikasih insentif untuk ekspor,” kata Luhut.

Ia mengatakan permasalahan masih terjadi pada sisi hulu industri sawit. Sehingga realisasi ekspor masih membutuhkan waktu. Namun ia memprediksikan dua minggu ke depan ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya akan kembali lancar. 

“Sekarang kita coba supaya dua minggu dari sekarang, mungkin pertengahan bulan, tanggal belasan, minggu depan akhir itu ekspor sudah mulai lancar. Kalau itu lancarkan kita harapkan TBS bisa naik,” kata dia. 

Menurutnya, jika ekspor naik maka tangkinya TBS di pabrik akan cepat kosong sehingga hasil panen para petani dapat cepat terserap. Harapannya, kebijakan tersebut dapat mendorong kenaikan TBS. 

ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI

Baca Juga: Kepada Petani Sawit Luhut Mengaku Sulit Menaikkan Harga TBS, Sebab…

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »