Indonesia Halal Lifestyle Center Pelopori Kegiatan Halal Tourism di Uzbekistan


Makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan. 

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC) mempelopori kegiatan desiminasi untuk mengenalkan potensi Halal Tourism antara RI dan Uzbekistan tempat makamnya Imam Bukhari di Samarkand.

” Kami sebut kegiatan diseminasi atau dalam bahasa Inggris, dissemination, karena target kegiatan ditujukan kepada kelompok atau individu agar mereka setelah memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut,” kata Sapta Nirwandar, Ketua IHLC.

Menurut dia peran Presiden Pertama RI, Soekarno yang dikenal dengan nama Bung Karno dalam menemukan Makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan sangat besar. Oleh karena itu masyarakat setempat sampai saat ini sangat menghormati figur Bung Karno.

“Antara Pemerintah RI-Uzbekistan dapat saling mengangkat, menghargai peran Bung Karno di masa silam a.l dengan mendatangkan Muslim dari kedua negara untuk menciptakan hubungan berkelanjutan dalam pengemasan produk bersama terkait Halal Tourism,” kata Sapta.

Saat itu, peta politik dunia terbelah menjadi Blok Timur di pimpin oleh Uni Soviet dan Barat oleh AS. Presiden Soekarno yang sukses menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955 berhasil memupuk persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.

Setahun kemudian Soviet berupaya mengundang Presiden Sukarno ke Rusia melalui Nikita Khrushchev, Sekjen Partai Komunis Uni Soviet. Undangan tidak langsung diterima tapi Bung Karno meminta syarat agar bisa menziarahi makam Imam Bukhari yang terletak di Uzbekistan (dulu bagian Uni Soviet). 

Disebutkan pula kalau Soekarno minta Nikita Khrushchev untuk menemukan makam sang perawi hadis sebagai prasarat kunjungan ke Soviet pada 1956 itu. Dalam dokumentasi yang diperlihatkan Sapta Nirwandar akhirnya Bung Karno  duduk di makam Imam Bukhari sambil membaca Al-Quran.

Menurut Sapta, tadinya Soviet sempat menyerah tidak menemukan makam Imam Bukhari dan Presiden RI itu langsung membatalkan rencana kunjungannya. Ketika akhirnya ditemukan Bung Karno bahkan meminta makam dipindahkan ke Indonesia jika mereka tidak sanggup  merawat makam Imam Besar bagi umat Islam ini.

” Kami mengirimkan 6 orang tim dari TVRI dan IHLC ke Uzbekistan dari 14 -24 Juni 2022 untuk melakukan kunjungan dan membuat dokumentasi makam Imam Bukhari bersama  KH Auzaj Anwari. Beliau  menjadi dosen tamu bicara mengenai Halal Tourism Industry di Silk Road, International University of Tourism and Cultural Heritage,” jelas Sapta.

Dia berharap kegiatan yang diinisiasi oleh Indonesia Halal Lifestyle Center selain mempererat persaudaraan kedua negara juga menghasilkan kolaborasi, sinergi di Halal Tourism Industry termasuk paket wisata halal ( Halal Tourism) yang akan berimbas pada ekonomi negara Islam termasuk Malaysia, Turki dan lainnya.

Halal Tourism yang dilakukan Biro Perjalanan Wisata di Indonesia umumnya terfokus pada penyelenggaraan Haji dan Umroh ke tanah suci Mekkah. padahal ribuan paket Halal Tourism bisa tercipta dengan kreativitas yang tinggi.

“Di Indonesia, masih banyak pejabat maupun pengusaha yang belum berani  bicara Halal Tourism industry karena salah persepsi dan belum cukup literasi,” tutupnya.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »